Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Udang Beku Tercemar Radioaktif, Pemerintah Diminta Perbaiki Industri Tambak Berkelanjutan

Udang beku Indonesia terdeteksi radioaktif Cesium-137 di AS. Walhi desak investigasi dan tata ulang industri tambak. Pemerintah telusuri sumber kontaminasi.
Udang hidup yang baru saja ditangkap oleh salah satu perusahaan tambak udang di Pandeglang, Banten, 29 Juli 2025./Reuters-Ajeng Dinar Ulfiana
Udang hidup yang baru saja ditangkap oleh salah satu perusahaan tambak udang di Pandeglang, Banten, 29 Juli 2025./Reuters-Ajeng Dinar Ulfiana

Bisnis.com, JAKARTA — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi dan menindak tegas perusahaan yang menggunakan bahan berbahaya dalam proses pengawetan udang. Hal ini seiring ditemukannya kandungan zat radioaktif yang ditemukan pada udang beku asal Indonesia. 

Manajer Kampanye Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Walhi Burhanuddin mengatakan pemerintah harus melakukan investigasi mendalam guna mencari tahu masuknya zat tersebut. Pasalnya, kejadian penemuan zat radioaktif berbahaya serupa juga pernah ditemukan dalam udang beku yang diproduksi di Serpong pada 2020. 

"Bisa dari industri yang menggunakan bahan ini menjadi pengawet makanan. Ini masih asumsi, pemerintah perlu investigasi. Bisa juga berkaitan dengan kerusakan lingkungan karena masif pertambangan di pesisir pantai sehingga terkontaminasi udang yang ekspor, jadi perlu investigasi apakah di bahan baku atau di rantai pasok," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (22/8/2025). 

Menurutny, kualitas udang serta perikanan Indonesia tidak mungkin bermasalah jika ekosistem lingkungannya baik. Namun demikian, perlu dilakukan tata produksi industri tambak yang berkelanjutan. 

"Ini harus dicari tahu penyebabnya zat radioaktif bisa masuk ke udang. Pemerintah harus menata tata produksinya," ucapnya. 

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menuturkan pihaknya tengah menelusuri dugaan pencemaran bahan radioaktif Cesium-137 setelah adanya temuan otoritas Amerika Serikat bahwa udang beku yang diekspor Indonesia diduga terpapar radioaktif. Penelusuran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menemukan pabrik pengolahan udang beku tersebut berada di Cikande dengan bahan udang yang berasal dari Lampung.

"Menteri KKP sudah melakukan kunjungan ke situ dan diindikasi ada sumber-sumber Cesium-137 dari unsur radioaktif yang ditemukan di sana. Ini memang agak aneh, nanti kami akan telusuri sampai tuntas, soalnya ini berbahaya buat kita semua, kok tiba-tiba ada Cesium di pengolahan udang. Kami akan segera turunkan tim pakar untuk isu tersebut. Tapi yang jelas kita harus sampai dapat sumbernya, supaya tidak menimbulkan keresahan kita semua. Tidak menimbulkan kerugian cukup besar nantinya di bidang ekspor," tuturnya dilansir Antara. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mengevaluasi ekspor udang beku ke Amerika Serikat yang diduga terpapar bahan radioaktif Cesium-137.

Inspeksi tersebut bertujuan untuk membuktikan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat ihwal kandungan Cesium-137 dalam udang beku yang diekspor Indonesia, tepatnya oleh PT Bahari Makmur Sejati (beroperasi dengan nama BMS Foods), ke Amerika Serikat.

Apabila inspeksi tersebut menunjukkan hasil yang sebaliknya, yakni ketiadaan kandungan Cesium-137 dalam udang beku, maka Kementerian Perdagangan akan melakukan negosiasi lanjutan dengan Amerika Serikat. Pihaknya akan menjadikan temuan tersebut sebagai evaluasi terutama dalam mengekspor produk pangan. Ia mengakui bahwa ekspor produk pangan memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor produk-produk lainnya.

"Standar untuk pangan biasanya sangat tinggi, jadi kita harus mempersiapkan dengan baik ke depan, sehingga tidak ada lagi masalah-masalah seperti ini," kata Budi.

Dikutip dari laman resmi FDA, produk udang mentah beku tersebut dijual di toko Walmart di negara bagian Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs & Border Protection/CBP) menyampaikan Cesium-137 terdeteksi pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS (Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami). Cs-137 merupakan radioisotop cesium yang merupakan hasil reaksi nuklir dan karena tersebar luas di seluruh dunia. Sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara. 

Setelah diberitahu tentang kontaminasi kontainer pengiriman yang terdeteksi oleh CBP, FDA memulai pengambilan sampel produk yang mencakup lima produk udang berbeda dari PT Bahari Makmur Sejati, salah satunya adalah sampel udang tepung roti beku. 

Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati begitu, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.

Atas temuan itu, FDA menghentikan impor produk-produk olahan PT Bahari Makmur Sejati karena terindikasi terkontaminasi oleh zat kimia, dalam hal ini Cesium-137, hingga PT Bahari Makmur Sejati dinilai berhasil mengatasi permasalahan itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro