Bisnis.com, JAKARTA — Hilangnya es laut Antartika secara cepat dapat menjadi titik kritis bagi iklim global yang menyebabkan kenaikan permukaan laut, perubahan arus laut, dan hilangnya kehidupan laut yang mustahil untuk dipulihkan.
Berdasarkan jurnal Nature, terdapat efek saling terkait dari pemanasan global di Antartika, benua beku di Kutub Selatan planet ini.
Penulis Utama Studi Nature Nerilie Abram mengatakan studi ini mengumpulkan data dari observasi, inti es, dan buku catatan kapal untuk memetakan perubahan jangka panjang di area es laut, yang memberikan konteks pada penurunan cepat dalam beberapa tahun terakhir.
"Bukti-bukti menunjukkan adanya perubahan yang cepat, saling berinteraksi, dan terkadang berkelanjutan di lingkungan Antartika. Pergeseran rezim telah mengurangi luas es laut Antartika jauh di bawah variabilitas alaminya selama berabad-abad terakhir, dan dalam beberapa hal lebih mendadak, non-linier, dan berpotensi ireversibel daripada hilangnya es laut Arktik," ujarnya dikutip Reuters, Kamis (21/8/2025).
Perubahan tersebut menimbulkan efek berantai di seluruh ekosistem yang dalam beberapa kasus memperkuat satu sama lain. Lapisan es yang lebih kecil memantulkan lebih sedikit radiasi matahari yang berarti planet ini menyerap lebih banyak panas dan kemungkinan akan mempercepat melemahnya Sirkulasi Terbalik Antartika, arus yang melintasi samudra yang mendistribusikan panas dan nutrisi serta mengatur cuaca.
Hilangnya es semakin membahayakan satwa liar, termasuk penguin kaisar, yang berkembang biak di atas es, dan krill, yang mencari makan di bawahnya. Pemanasan air permukaan akan semakin mengurangi populasi fitoplankton yang menyerap karbon dalam jumlah besar dari atmosfer.
Baca Juga
Kepala Ilmuwan Divisi Antartika Australia Abram menuturkan es laut Antartika mungkin sebenarnya merupakan salah satu titik kritis dalam sistem bumi. Menurutnya, mengendalikan emisi karbon dioksida global akan mengurangi risiko perubahan besar di Antartika tetapi mungkin tetap tidak mencegahnya.
"Begitu kita mulai kehilangan es laut Antartika, kita memulai proses yang terus berulang ini. Bahkan jika kita menstabilkan iklim, kita berkomitmen untuk terus kehilangan es laut Antartika selama berabad-abad mendatang," ucapnya.