Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Eropa Alami Kebakaran Hutan Terparah Efek Gelombang Panas & Perubahan Iklim

Negara-negara Eropa, terutama Spanyol dan Portugal, menghadapi kebakaran hutan parah akibat gelombang panas dan perubahan iklim, memicu evakuasi dan kerusakan luas.
Ilustrasi kebakaran hutan. /istimewa
Ilustrasi kebakaran hutan. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Negara-negara di Eropa tengah berjuang dalam memadamkan kebakaran hutan. 

Berdasarkan data Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS), kebakaran hutan telah membakar 227.000 hektare lahan sejak awal tahun 2025 di Eropa. Luasan yang terbakar tersebut lebih dari dua kali lipat rerata untuk waktu yang sama dalam 2 dekade terakhir. 

Meskipun jauh di atas rerata, namun angka ini bukan yang tertinggi dalam catatan EFFIS yang dimulai sejak tahun 2002. Eropa mengalami musim kebakaran yang sangat parah pada tahun 2003 dan 2017, ketika api membakar lebih dari 1.100.000 hektar setiap tahunnya atau area yang setara dengan Pulau Jamaika.

EFFIS belum dapat memprediksi jumlah kebakaran yang akan terjadi hingga akhir tahun ini. Namun, jumlah kebakaran di Eropa mengalami lonjakan di tahun ini. Hal itu terlihat dari Januari hingga 8 Juli terdapat 1.118 kebakaran terdeteksi di Eropa, angka ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 716 kebakaran. 

Adapun Eropa Selatan sedang mengalami salah satu musim kebakaran hutan terburuk dalam dua dekade dengan Spanyol dan Portugal sebagai negara yang paling terdampak. Sejauh ini tahun ini, diperkirakan 344.400 hektare atau 851.000 acre telah terbakar di Spanyol yang setara dengan luas Pulau Mallorca. Hal ini merupakan area terluas yang tercatat sejak tahun 2006 dan lebih dari empat kali lipat rerata kebakaran pada periode 2006-2024.

Ribuan petugas pemadam kebakaran bekerja semalaman untuk memadamkan puluhan kebakaran hutan mematikan yang melanda Spanyol dan Portugal. Panas dan angin kencang menyebarkan api melalui semak kering, hutan, dan tanaman.

Kondisi yang sangat berbahaya menyelimuti hampir seluruh Spanyol memicu 42 kebakaran di wilayah barat laut, tengah, dan selatan negara itu. Ribuan orang telah dievakuasi. Layanan kereta cepat antara Madrid dan Galicia dihentikan sementara dan sekitar 15 jalan raya dan jalan tol telah ditutup.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyerukan pakta nasional yang menyatukan semua tingkat pemerintahan untuk memerangi darurat iklim yang semakin cepat seiring kebakaran hutan melanda beberapa wilayah di negara itu.

Semenanjung Iberia menjadi wilayah yang paling terdampak kebakaran hutan yang melanda seluruh Eropa menyusul empat gelombang panas besar musim panas ini dengan kobaran api yang menyebar dari Inggris dan Prancis, Yunani, Italia, dan Turki. Perubahan iklim telah membuat suhu musim panas yang tinggi lebih sering terjadi dan intens di Eropa, benua dengan pemanasan tercepat di dunia.

“Darurat iklim yang melanda dunia semakin cepat, semakin parah, dan semakin sering terjadi, terutama di tempat-tempat seperti Semenanjung Iberia. Kami akan mengusulkan pakta nasional yang besar untuk mitigasi dan adaptasi terhadap darurat iklim," ujarnya dilansir Bloomberg, Selasa (19/8/2025). 

Kebakaran hutan telah melanda Eropa selatan akibat gelombang panas yang membakar vegetasi hingga menjadi kayu bakar. Ditambah lagi, angin kencang menyebarkan api dengan cepat melalui semak kering, hutan, dan tanaman pangan. Hampir seluruh wilayah Spanyol berada dalam risiko kebakaran hutan yang ekstrem dengan banyak titik api aktif di wilayah barat laut, tengah, dan selatan.

Cuaca panas mulai mereda di sebagian besar semenanjung namun badan peramal cuaca Spanyol AEMET menyatakan suhu tinggi yang tidak biasa bertahan dengan peringatan merah diberlakukan di sepanjang pantai timur, di mana suhu tertinggi di siang hari dapat mencapai 44 derajat Celcius. 

Perubahan iklim telah membuat gelombang panas lebih sering terjadi dan intens di Eropa, benua dengan pemanasan tercepat di dunia. Hal ini memicu lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan dan badai dahsyat khususnya negara Spanyol yang rentan.

Kebakaran di Spanyol telah menjadi fokus pertikaian politik dimana terdapat wilayah yang paling parah terkena dampaknya yakni Galicia, Castile dan Leon, dan Extremadura. Adapun sekitar 20 kebakaran hutan telah menghancurkan ribuan hektar di wilayah Galicia dan Castile dan Leon yang memaksa pihak berwenang untuk menghentikan layanan kereta api di daerah tersebut, serta jalur ziarah kuno sepanjang 50 kilometer Camino de Santiago. 

Sanchez mendesak negara itu untuk tidak memasukkan darurat iklim dalam pertikaian politik dan akan mengajukan proposal pada bulan depan untuk meningkatkan kerja sama di semua tingkat pemerintahan guna meningkatkan kesiapsiagaan negara terhadap bencana.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menuturkan gelombang kebakaran hutan terburuk yang pernah tercatat di Spanyol menyebar ke lereng selatan pegunungan Picos de Europa dan mendorong pihak berwenang untuk menutup sebagian rute ziarah Camino de Santiago yang populer. Gelombang panas yang berlangsung selama 16 hari ini merupakan yang terpanjang ketiga yang pernah tercatat dan menyebabkan suhu mencapai 45 derajat Celsius.

"Ini adalah situasi kebakaran yang belum pernah kami alami dalam 20 tahun. Kebakaran ini memiliki karakteristik khusus akibat perubahan iklim dan gelombang panas yang besar ini," katanya dilansir Reuters. 

Pihaknya telah mengerahkan 3.000 tentara dan 50 pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran yang telah menghanguskan setidaknya 1.150 kilometer persegi (444 mil persegi). Spanyol juga menerima atau telah ditawari bantuan dari Prancis, Italia, Belanda, Slovakia, Jerman, dan Republik Ceko melalui mekanisme Perlindungan Sipil Eropa. 

"Kebakaran ini tak tertandingi di Spanyol. Kita harus menerima bahwa ada tempat-tempat di mana api tidak dapat dikendalikan kecuali terjadi perubahan cuaca," ucapnya. 

Di Portugal, berdasarkan data EFFIS, kebakaran hutan telah menghanguskan sekitar 216.200 hektare lahan sepanjang tahun ini atau lebih dari empat kali lipat rata-rata periode yang sama antara tahun 2006 dan 2024. Adapun lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memerangi lima kebakaran hutan aktif yang terjadi di dekat Coimbra dan Porto. Dua petugas pemadam kebakaran tewas dan empat lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas saat mereka menuju lokasi kebakaran di Fundao, dekat perbatasan dengan Spanyol.

Pemerintah daerah di Covilha menyatakan satu kebakaran tidak terkendali dan menyebar dengan cepat di dua titik. IPMA, badan prakiraan cuaca pemerintah Portugal, mengumumkan peringatan kebakaran tertinggi untuk lebih dari 80 distrik yang mencakup hampir separuh wilayah negara. Kondisi kebakaran yang berbahaya juga mencakup daerah pesisir selatan Algarve di puncak musim turis di wilayah tersebut.

PENYEBAB KEBAKARAN DI EROPA

Gelombang panas di Eropa memicu kebakaran di sekitar Mediterania termasuk di Suriah, di mana kebakaran telah menghanguskan lebih dari 3% tutupan hutan negara itu. Hal ini terjadi karena musim panas yang lebih panas dan kering di wilayah Mediterania menempatkannya pada risiko tinggi kebakaran hutan. Begitu kebakaran dimulai, maka vegetasi kering yang melimpah dan angin kencang di wilayah tersebut dapat menyebabkannya menyebar dengan cepat dan terbakar tak terkendali.

Perubahan iklim memperburuk risiko ini dengan menciptakan kondisi latar belakang yang lebih panas dan kering. Di negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania, hal ini telah berkontribusi pada musim kebakaran yang dimulai lebih awal dalam beberapa tahun terakhir, memecahkan rekor intensitas kebakaran, dan membakar lebih banyak lahan.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, emisi gas rumah kaca terutama dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas, telah memanaskan planet ini sekitar 1,3 derajat Celcius sejak masa pra-industri. Hal ini membuat Eropa telah menghangat dua kali lipat rata-rata global sejak tahun 1980-an. Garis dasar yang lebih hangat tersebut berarti suhu yang lebih tinggi dapat tercapai selama gelombang panas, yang juga semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Faktor-faktor lain yang memperburuk risiko kebakaran termasuk pengelolaan hutan. Menurunnya populasi di daerah pedesaan di beberapa negara termasuk Spanyol, seiring perpindahan penduduk ke kota telah menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga kerja yang harus membersihkan vegetasi dan menghindari bahan bakar untuk kebakaran hutan yang semakin membesar.

PBB telah mendesak pemerintah untuk berinvestasi lebih banyak dalam pencegahan alih-alih berfokus pada respons setelah kebakaran terjadi dan telah memperingatkan bahwa perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan kebakaran ekstrem secara global hingga 14% pada akhir dekade ini.

Pencegahan kebakaran dapat mencakup pengaturan api terkendali sebelum musim panas untuk membersihkan bahan bakar yang dapat menjadi sumber api, dan memulihkan ekosistem lahan basah dan lahan gambut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro