Bisnis.com, JAKARTA — Singapore Airlines Ltd. tengah menghadapi tantangan biaya dari kepatuhan terkait iklim karena emisi meningkat seiring dengan meningkatnya volume penumpang dan angkutan barang.
Singapore Airline mengalokasikan penggunaan kredit di bawah skema pengurangan dan pengimbangan karbon untuk penerbangan internasional dapat memiliki dampak risiko tinggi lebih dari S$200 juta atau setara US$156 juta pada 2030.
Emisi cakupan 1 yang terkait langsung dengan operasi penerbangan, dan segmen terbesar maskapai naik 14% dalam 12 bulan hingga 31 Maret karena konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dari pertumbuhan penumpang dan pembatasan wilayah udara, yang memperpanjang beberapa perjalanan. Singapore Airlines menargetkan emisi nol bersih dari operasinya pada 2050.
"Pengungkit utama dekarbonisasi jangka pendek bagi industri penerbangan adalah mengganti pesawat generasi lama dengan model modern yang hemat bahan bakar, yang mengeluarkan emisi karbon jauh lebih sedikit," ujar Kepala Eksekutif Singapore Airlines Goh Choon Phong dilansir Bloomberg.
Maskapai penerbangan di seluruh dunia juga berupaya menggunakan bahan bakar yang lebih bersih dan menggunakan kredit karbon untuk mengurangi atau memperhitungkan emisi. Menurut BloombergNEF, penerbangan diperkirakan akan tetap menjadi pencemar yang sangat tinggi hingga tahun 2050 karena permintaan penumpang meningkat.
Maskapai penerbangan dari sekitar 130 negara bergabung dengan fase sukarela pertama Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), sebuah inisiatif pengimbangan yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun sistem tersebut telah terperosok dalam ketidakpastian dengan AS yang menarik kembali agenda iklimnya dan Uni Eropa yang bersiap untuk merombak peraturan lingkungan.
Baca Juga
Maskapai penerbangan dengan fokus yang lebih besar pada rute internasional menghadapi paparan biaya CORSIA yang lebih tinggi daripada pesaingnya, menurut Bloomberg Intelligence. Dalam satu skenario, sekitar US$13 juta dapat ditambahkan dalam biaya tahunan untuk Singapore Airlines.
Untuk diketahui, CORSIA berfungsi sebagai langkah untuk mencapai Pertumbuhan Netral Karbon yang dimulai sejak tahun 2020. CORSIA merupakan langkah untuk mengimbangi emisi CO2 melalui kemajuan teknologi, peningkatan operasional, dan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel (SAF)).