Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Pastikan Tak Ada Asap Karhutla RI Masuk ke Negara Tetangga

BMKG memastikan hingga awal Agustus 2025, tidak ada asap karhutla dari Indonesia yang masuk ke Malaysia dan Singapura, berdasarkan pemantauan satelit.
Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (24/7/2025). Karhutla yang telah memasuki hari kelima tersebut sudah menghanguskan 250 hektare lebih lahan, sementara upaya pemadaman masih terus dilakukan Manggala Agni, BPBD, TNI/Polri, dan masyarakat. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/bar
Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (24/7/2025). Karhutla yang telah memasuki hari kelima tersebut sudah menghanguskan 250 hektare lebih lahan, sementara upaya pemadaman masih terus dilakukan Manggala Agni, BPBD, TNI/Polri, dan masyarakat. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/bar

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan hingga pekan pertama Agustus ini tidak terdeteksi adanya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Indonesia yang masuk ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dengan mengacu pada data pemantauan menggunakan citra satelit yang mampu mengidentifikasi arah dan kecepatan angin di berbagai lapisan atmosfer. 

Data tersebut kemudian dipadukan dengan titik panas (hotspot) dan titik api atau (fire spot) yang terdeteksi di wilayah rawan, khususnya enam provinsi prioritas yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

“Kalau hotspot masih panas, belum terbakar, sedangkan fire spot sudah ada api. Data ini kita kombinasikan untuk memprediksi apakah asap akan bergerak lintas batas, dan kami tidak menemukannya,” kata dia, dikutip dari Antara, Selasa (12/8/2025).

Hasil pemantauan terakhir BMKG menunjukkan beberapa hotspot di wilayah Indonesia bagian barat, tetapi asap yang terbentuk cenderung tipis dan tidak bergerak ke arah wilayah negara tetangga. BMKG juga memantau potensi ini setiap hari untuk memastikan kondisi tetap terkendali.

BMKG memperingatkan bahwa pembukaan lahan dengan cara membakar meningkatkan risiko asap lintas batas. Kerja sama lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, hingga masyarakat menjadi penting untuk mencegah dampak yang lebih luas.

“Kami terus berkoordinasi dengan BNPB, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Kehutanan, serta otoritas terkait di Asean untuk memastikan informasi ini terintegrasi dan bisa direspons cepat,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro