Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Utama Finance Sebut Minat Pembiayaan Kendaraan Listrik Tumbuh, tetapi Menantang

Minat pembiayaan kendaraan listrik di Mandiri Utama Finance meningkat, didorong kesadaran lingkungan dan insentif, meski tantangan infrastruktur masih ada.
Iim Fathimah Timorria,Pernita Hestin Untari
Kamis, 7 Agustus 2025 | 09:25
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id
Ringkasan Berita
  • PT Mandiri Utama Finance mencatat peningkatan minat pembiayaan kendaraan listrik di wilayah perkotaan, meskipun menghadapi tantangan seperti resale value dan after sales service.
  • Peningkatan kesadaran lingkungan, efisiensi energi, dan insentif mendorong pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik, dengan segmen keluarga muda dan profesional di kota besar sebagai pendorong utama.
  • MUF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp25 triliun pada 2025, dengan strategi memperluas kerja sama, memperkuat sinergi, dan mengoptimalkan kanal digital untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat adanya tren pertumbuhan minat pembiayaan kendaraan listrik di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini terlihat di wilayah perkotaan, meski tantangan struktural masih membayangi.

Direktur Mandiri Utama Finance, Dapot Parasian Sukoco Sinaga, mengemukakan pergeseran preferensi konsumen dari kendaraan berbahan bakar minyak ke mobil listrik sudah mulai terlihat. Namun, kondisi ini turut diikuti dengan sejumlah tantangan, mulai dari nilai jual kembali (resale value) hingga kesiapan layanan purnajual.

"Permintaan terhadap mobil listrik meningkat. Banyak konsumen kami yang mulai beralih dari kendaraan konvensional ke mobil listrik, meskipun tetap ada pertimbangan seperti after sales service dan resale value," ujar Dapot di sela acara MUF Auto Fest 2025 di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025), dikutip dari Antara.

Dapot mengatakan tren ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, efisiensi energi, dan insentif yang mendorong penggunaan kendaraan rendah emisi.

Selain itu, data internal MUF menunjukkan peningkatan pengajuan pembiayaan untuk kendaraan listrik dalam dua tahun terakhir, terutama dari segmen keluarga muda dan profesional di kota besar.

Namun demikian, Dapot menegaskan bahwa lonjakan minat ini harus diimbangi dengan kesiapan infrastruktur penunjang, terutama terkait harga jual kembali dan ketersediaan suku cadang.

"Saat ini, dealer, terutama dari merek-merek asal China, tengah memperkuat ekosistemnya, termasuk jaringan diler, bengkel resmi, dan pembangunan SPKLU [Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum]. Secara umum, kami melihat masa depan mobil listrik di Indonesia cukup cerah," ujarnya.

Mengutip pemberitaan Bisnis sebelumnya, MUF membukukan kinerja pembiayaan Rp5,75 triliun per kuartal I/2025. Capaian ini meningkat 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi portofolio, segmen pembiayaan mobil baru masih menjadi andalan MUF dengan kontribusi sekitar 53% dari total pembiayaan perusahaan. Sementara itu, pembiayaan kendaraan listrik juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Elisabeth Lidya Sirait, Corporate Secretary and Legal MUF, mengatakan total pembiayaan untuk kendaraan listrik hingga kuartal I/2025 mencapai Rp517,5 miliar. Angka tersebut tumbuh signifikan sebesar 218% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, Elisabeth mengatakan MUF menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya memperluas kerja sama dengan diler dan mitra strategis, memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI, serta mengoptimalkan kanal digital yang dimiliki seperti MOAS, MONA, dan mufapp.

“Kami juga akan terus menghadirkan program promo yang kompetitif dan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik sejalan dengan arah kebijakan nasional menuju net zero emission,” kata Elisabeth pada April 2025.

MUF menargetkan pembiayaan baru pada 2025 sebesar Rp25 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 13,63% dari target pembiayaan baru pada 2024, yakni sebesar Rp22 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro