Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri di Kota Tangerang diminta untuk meningkatkan komitmen dalam pengelolaan dan tak mencemari lingkungan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan perlunya sinergi antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan ini sehingga didorong transformasi kawasan industri menuju kawasan yang lebih ramah lingkungan.
Menurutnya, sektor industri merupakan penggerak utama ekonomi nasional. Namun, dia menegaskan keberlanjutan hanya dapat dicapai apabila pengelolaan lingkungan menjadi prioritas dalam setiap proses bisnis.
“Kita ingin membangun industri yang maju tetapi juga ramah lingkungan. Artinya, pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/8/2025).
Adapun Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang yang menjadi salah satu pusat industri terbesar di Tangerang, tercatat memiliki 32 industri dengan 185 cerobong emisi dari berbagai proses produksi. KLH melakukan verifikasi lapangan terhadap 20 industri penghasil emisi, serta memberikan arahan teknis terkait pemantauan kualitas udara industri, pengelolaan limbah B3, dan penerapan teknologi ramah lingkungan yang terintegrasi dengan sistem nasional.
Dia menilai pentingnya pemasangan alat pemantau emisi dan kualitas air secara real-time yang terhubung dengan sistem pemantauan KLH agar pengelolaan limbah industri secara bertanggung jawab, dan partisipasi aktif masyarakat melalui forum komunikasi lingkungan.
Baca Juga
“Pendekatan kita adalah pembinaan dan pendampingan, agar setiap pelaku industri memahami dan mampu memenuhi standar lingkungan. Namun, komitmen ini harus datang dari dalam, dari kesadaran bahwa industri yang peduli lingkungan akan lebih tangguh dan kompetitif,” ucapnya.
KLH bersama pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri akan terus memperkuat sistem pemantauan lingkungan, menyediakan bimbingan teknis, dan membuka saluran komunikasi yang aktif dengan masyarakat. Hanif berharap sinergi ini menjadi langkah awal menuju kawasan industri Jatiuwung yang tidak hanya produktif dan kompetitif, tetapi juga menjadi model pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia.
“Pengendalian pencemaran adalah tanggung jawab bersama. Mari kita wujudkan kawasan industri yang tidak hanya produktif, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan dan generasi mendatang,” tutur Hanif.
Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Tbk Sugeng Rahardjo menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dan menegaskan kesiapan perusahaan untuk bersinergi dalam menciptakan kawasan industri yang berdaya saing tinggi sekaligus berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan industri di masa depan akan sangat ditentukan oleh kepeduliannya terhadap lingkungan. Kami berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan lingkungan yang baik, mulai dari pengurangan emisi, pengelolaan limbah secara bertanggung jawab, hingga penggunaan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami menyambut baik arahan Menteri dan akan memastikan kolaborasi ini berjalan nyata di lapangan,” ujar Rahardjo.
Walikota Tangerang Sachrudin menyatakan dukungan kuat dari pemerintah daerah terhadap program pengendalian lingkungan di kawasan industri.
“Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan pelaku industri dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kami akan memperkuat pembinaan, pengawasan, dan fasilitasi agar seluruh kawasan industri di Tangerang dapat memenuhi standar lingkungan yang berlaku, sekaligus menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat,”
terang Sachrudin.