Bisnis.com, JAKARTA — Oxo Group Indonesia berkomitmen fokus pada tanggung jawab lingkungan dengan semua proyek baru menargetkan sertifikasi keberlanjutan internasional.
CEO Oxo Living Johannes Weissenbaeck mengatakan perusahaan berkomitmen untuk menggabungkan teknologi bangunan hijau yang canggih.
Komitmen keberlanjutan terus digaungkan dengan menerapkan konsep utama wellness living dan desain yang berwawasan lingkungan dalam proyek hunian baru Oxo The Pavilions. Proyek yang menyasar segmen high end tersebut berlokasi tepat di depan Nuanu Creative City, pusat budaya dan inovasi yang berkembang pesat di Provinsi Bali.
"Dari 24 unit vila, terserap 21 unit dalam hitungan jam. Saat ini masih tersedia beberapa unit vila dengan 3, 4, dan 5 kamar tidur," ujarnya, dalam keterangan, Selasa (10/6/2025).
Menurutnya, respons pasar terhadap proyek tersebut sangat besar. Adapun konsumen yang membeli berasal dari Komunitas Jakarta, Surabaya, Singapura, Australia, Hong Kong, Swiss, Jerman, Austria, Spanyol, Denmark, Eropa Timur, dan Amerika Utara.
"Mereka memprioritaskan kelanggengan, komunitas, dan kehidupan yang tertata rapi dalam sebuah lingkungan yang dapat dinikmati untuk menyendiri, namun mudah untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar," katanya.
Baca Juga
Pihaknya tidak mengukur keberhasilan hanya dari seberapa cepat proyek ini terjual habis karena tujuan yang sebenarnya adalah membangun komunitas yang memiliki nilai-nilai yang sama.
"Tujuan untuk menciptakan sesuatu yang langgeng, dengan investor yang mencari nilai dari desain, kesehatan, dan kehidupan bermakna," ucapnya.
Oxo The Pavilions dirancang oleh arsitek internasional Chris Precht dengan masterplan yang berkomitmen pada pewujudan kehidupan yang lebih bermakna. Tata letak antar hunian dibuat sedemikian rupa, sehingga mendorong hubungan antar penghuni, namun tetap menjaga privasi masing-masing individu. Desain hunian tersebut menghadirkan cahaya dan aliran udara alami, sembari menjaga privasi penghuni bersama keluarga.
"Desain harus memiliki tujuan yang lebih dalam. Lami ingin setiap hunian terasa seperti tempat berlindung, namun tetap memastikan interaksi penghuni dengan lingkungan sekitar. Unit-unit tersebut dibuat dengan suasana slow living dan desain yang menunjang kesehatan," tuturnya.