Bisnis.com, JAKARTA — Saat ini sering kali terjadi ketidaksadaran merusak lingkungan dalam gaya hidup sehari-hari. Hal ini membuat pentingnya, peran aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Melalui pendekatan wellness living, tidak hanya merawat kesehatan pribadi tetapi juga menjalin keseimbangan yang harmonis dengan alam.
Salah satu tren terbaru adalah properti dengan konsep wellness living. Konsep wellness living merupakan jenis hunian yang dirancang untuk mendukung gaya hidup sehat penghuninya. Fasilitas yang ditawarkan biasanya meliputi area terbuka hijau, fasilitas olahraga, ruang meditasi, sistem ventilasi yang baik, pencahayaan alami optimal, dan material bangunan ramah lingkungan. Hal ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bebas dari stres dan meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu pengembang di Bali, Oxo Group akan mengembangkan hunian mengusung wellness living pada pertengahan tahun ini.
CEO Oxo Group Indonesia Johannes Weissenbaeck mengatakan pihaknya akan memadukan desain wellness kelas dunia dengan konteks budaya dan lingkungan Indonesia yang kaya. Adapun Oxo menggandeng arsitek internasional Chris Precht, pemilik Studio Precht yang berbasis di Austria, dalam mengembangkan Oxo The Pavilions
“Misi kami adalah menciptakan ruang yang tidak hanya merupakan investasi yang sehat secara finansial, tetapi juga sangat personal dan inspiratif. Chris Precht mewakili generasi baru arsitek yang memahami bahwa desain harus melampaui estetika. Desain juga harus membentuk gaya hidup, komunitas, dan negara,” ujarnya, Senin (24/3/2025).
Baca Juga
Menurutnya, dengan menggandeng Studio Precht, akan membawabakat-bakat yang menonjol dari mancanegara ke Bali dengan tetap berakar kuat pada DNA alam dan budaya pulau tersebut.
“Kerja sama dengan Studio Precht ini juga mewujudkan pola pikir global yang progresif menyatukan tingkat presisi khas Eropa dengan jiwa Asia Tenggara,” katanya.
Chris Precht merupakan salah satu sosok paling menarik di kancah arsitektur global. Dengan portofolio di berbagai benua, dari gedung-gedung tinggi di pusat kota, hingga pondok bambu di lokasi yang terpencil, studionya sukses mendefinisikan ulang konsep arsitektur.
Dalam empat tahun terakhir, Studio Precht telah mendesain lebih dari 130 proyek, di mana 40 di antaranya telah dibangun. Dari kantor pusatnya di Pegunungan Alpen Austria, Studio Precht tengah mengerjakan beragam proyek arsitektur di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Timur Tengah, Asia, dan sekarang di Bali.
Lebih lanjut, Johannes menuturkan, kemitraan ini menandai era baru bagi lanskap properti Bali, yang menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada manusia.
“Bali memang indah, tetapi juga kompleks. Membangun di sini menuntut kepekaan terhadap budaya, iklim, dan model ekonomi yang unik. Chris dan timnya menghadirkan keunggulan teknis dan empati kreatif untuk menghadapi tantangan itu,” ucapnya.
Keahlian Studio Precht dalam mendesain arsitektur keberlanjutan dan wellness, sejalan dengan komitmen awal Oxo Group Indonesia untuk membangun konstruksi bangunan berkualitas tinggi dan berdampak rendah terhadap alam.
Adapun Oxo berkomitmen pengembangan properti berkelanjutan dengan menggunakan sistem energi terbarukan, pemanfaatan air hujan, ventilasi silang, penyaringan air, dan material yang dapat didaur ulang.