Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft menandatangani kontrak proyek AtmosClear di Louisiana yang dapat menghilangkan 6,75 juta metrik ton karbon dioksida selama 15 tahun.
Dilansir Reuters, proyek tersebut diklaim sebagai proyek penghilangan karbon permanen terbesar di dunia hingga saat ini. Emisi gas rumah kaca raksasa teknologi itu 29,1% lebih tinggi dari level tahun 2020 di tengah meningkatnya permintaan energi untuk penggunaan kecerdasan buatan. Adapun emisi gas rumah kaca tahunan sebesar 17,2 juta ton di 2023.
AtmosClear tengah mengembangkan fasilitas penangkapan karbon di Pelabuhan Greater Baton Rouge di Louisiana. Pabrik tersebut akan menggunakan bahan-bahan berkelanjutan seperti ampas tebu dan sisa-sisa dari pengelolaan hutan yang bijaksana untuk menghasilkan energi bersih sekaligus menangkap 680.000 metrik ton karbon dioksida biogenik per tahun untuk penyimpanan permanen atau penggunaan yang bermanfaat, seperti sebagai bahan baku gas alam rendah karbon atau bahan bakar sintetis lainnya.
Dengan menggunakan bahan-bahan seperti ampas tebu dan sisa-sisa hutan untuk menghasilkan energi dan menangkap emisi karbon terkait serta menyimpannya di bawah tanah.
Konstruksi direncanakan akan dimulai pada2026 dan beroperasi di 2029. Proyek tersebut akan menghasilkan investasi lebih dari US$800 juta dan sekitar 75 pekerjaan permanen dan 600 pekerjaan konstruksi, sekaligus mendukung pemulihan signifikan pekerjaan pengelolaan kehutanan yang terdampak oleh penutupan pabrik di area tersebut.
Kemitraan untuk Komoditas Cerdas Iklim mengalokasikan US$3 miliar untuk 135 proyek di setiap negara bagian yang mendorong kesehatan tanah, penyerapan karbon, pengurangan emisi metana, dan praktik ramah iklim lainnya.
Baca Juga
Beberapa proyek yang didanai mencakup organisasi seperti National Fish & Wildlife Foundation, perusahaan seperti Archer-Daniels-Midland (ADM.N), opens new tab, dan kelompok perdagangan untuk komoditas seperti kacang kedelai dan beras.
Perjanjian tersebut merupakan bagian dari tujuan Microsoft untuk menjadi negatif karbon pada 2030.
Pengumuman tersebut muncul di tengah ketidakpastian tentang masa depan proyek-proyek penghapusan dan penyerapan karbon AS, yang telah diberi insentif selama beberapa tahun terakhir oleh kredit pajak federal sebesar US$85 per ton yang dikenal sebagai 45Q.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berupaya untuk membatalkan berbagai insentif dekarbonisasi yang diberlakukan selama masa jabatan mantan Presiden Joe Biden dalam negosiasi anggaran mendatang.