Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IAI Jakarta Sebut Perencanaan Tata Kota dan Resapan Air Buruk Jadi Penyebab Banjir

Penghijauan kembali, penghentian alih fungsi lahan yang tidak sesuai, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang harus menjadi prioritas atasi banjir.
Warga terdampak banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga terdampak banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Perencanaan tata kota yang buruk dan kurangnya daerah resapan menjadi faktor penyebab banjir besar di Jabodetabek pada pekan lalu. 

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta Teguh Aryanto berpendapat banjir besar di Jabodetabek pada pekan lalu terjadi bukan sekadar bencana alam tetapi juga akibat dari permasalahan tata kota dan tata laku yang sudah lama terjadi dan tidak terselesaikan dengan baik.

Menurutnya, saat ini kondisi lingkungan baik di hulu maupun hilir telah mengalami kerusakan yang signifikan. Pasalnya, kawasan hulu yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air semakin berkurang akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Di wilayah hilir khususnya Jakarta semakin padat dengan bangunan yang mengurangi area resapan air dan memperparah dampak banjir.

Dia menilai daerah hulu harus dijaga sebagai kawasan resapan air yang efektif. Hal itu dilakukan dengan penghijauan kembali, penghentian alih fungsi lahan yang tidak sesuai, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang harus menjadi prioritas.

“Penanganan sungai harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya di Jakarta tetapi dari sumbernya di hulu hingga ke hilir. Upaya pengerukan, pelebaran, dan perbaikan sistem drainase perlu segera dilaksanakan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/3/2025). 

Lalu juga diperlukan perbaikan dalam perencanaan tata kota yang menyebabkan penyempitan aliran air dan berkurangnya area resapan harus segera dibenahi. Penegakan aturan pembangunan harus dilakukan secara tegas untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut.

“Untuk mengurangi dampak banjir, perlu diperbanyak waduk dan taman yang mampu menampung air hujan dan mengurangi aliran air permukaan,” katanya. 

Dia juga mengusulkan pembuatan sumur resapan, penggunaan material perkerasan yang lebih ramah lingkungan, dan penerapan konsep kota hijau perlu diperbanyak agar air dapat terserap ke dalam tanah dengan optimal.

Selain itu, implementasi pola hidup vertikal di Jakarta harus mulai dilakukan secara serius sebagai bagian dari solusi jangka panjang. Selain itu, desain rumah panggung yang lebih adaptif terhadap banjir perlu diperkenalkan dan diterapkan secara lebih luas.

“Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting. Masyarakat perlu lebih disiplin dalam membuang sampah, menjaga kebersihan, serta mematuhi aturan pembangunan agar tidak memperburuk kondisi tata ruang kota,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus memiliki sistem mitigasi yang baik, termasuk kesiapan dalam menghadapi banjir serta langkah-langkah pemulihan pasca bencana agar dampaknya dapat diminimalisir.

Teguh menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat untuk bahu-membahu dan secara konsisten menangani masalah banjir ini secara bersama. Pasalnya, tanpa upaya yang menyeluruh dan berkelanjutan, banjir akan terus menjadi permasalahan klasik yang menghantui Jabodetabek setiap tahunnya.

“Dengan kolaborasi yang erat dan keseriusan dalam implementasi solusi, masalah banjir dapat diatasi secara lebih efektif demi masa depan kota yang lebih baik dan berkelanjutan,” tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper