Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Kebocoran Minyak Vale Indonesia Makin Meluas, Ancam Gagal Panen Pertanian

Kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia di Luwu Timur mengancam ratusan hektare sawah dan menyebabkan potensi gagal panen. Upaya penanganan dan pemulihan sedang dilakukan.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan terus meluas dan berdampak pada ratusan hektare lahan pertanian.

Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan Mila Novitasari mengatakan kebocoran pipa minyak PT Vale terus meluas dimana dampak terbesar dialami petani di Desa Lioka karena paling dekat dengan lokasi kebocoran.

"Untuk area persawahan yang dilalui sungai yang tercemar ini ada tiga desa yakni Desa Lioka, Desa Matompi dan Desa Timampu. Khusus di Desa Lioka saja sampai saat ini sudah hampir 50 hektare sawah yang terdampak," ujarnya dilansir Antara, Rabu (27/8/2025). 

Menurutnya, masih terdapat puluhan hektare sawah yang tengah siap digarap para petani. Namun untuk menghindari kerugian yang lebih besar, maka pihak penyuluh meminta agar para kelompok tani di daerah itu tidak mengelola dulu lahannya.

Beberapa kelompok tani yang merasakan dampak dari pipa bocor PT Vale Indonesia ini seperti kelompok tani Sukaria, Morokowa, Bukit Indah hingga Sumber Kehidupan.

"Memang ada rencana dari para petani untuk mulai mengolah sawahnya dalam minggu ini, namun karena kondisi air masih tercemar sehingga kami meminta untuk menunda," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur Amrullah Rasyid menilai dampak dari pipa bocor ini akan terus meluas. Pihaknya telah menurunkan tim guna mendata kondisi pertanian terdampak.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bupati Luwu Timur terkait penanganan cepat.

"Saya juga sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung di lapangan, memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan di-recovery," tuturnya.

Menurutnya, perusahaan tambang sebesar Vale memiliki standar pengamanan yang tinggi dalam mengelola fasilitasnya termasuk emergency recovery. Dia mengingatkan agar perusahaan tidak abai terhadap risiko lingkungan dan keselamatan masyarakat. Gubernur meminta PT Vale bertanggungjawab terhadap dampak lingkungan yang telah terjadi.

Berdasarkan laporan awal, kebocoran pipa tersebut berasal dari jalur distribusi air bekas operasi tambang. Material cairan kemudian merembes hingga mengalir ke sekitar pemukiman, sawah, dan sebagian sungai. Meskipun belum ada laporan korban jiwa, namun masyarakat sekitar mengeluhkan keresahan karena air sudah tercemar dan sawah terancam gagal panen seluas 38 hektare.

Plt Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Anggun Kara Nataya menambahkan sejak pertama menerima informasi kebocoran ini, perusahaan telah melakukan beberapa langkah yakni membentuk tim tanggap darurat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemulihan, menghentikan sementara kebocoran minyak dengan menggunakan valve, dan mencari sumber kebocoran pipa minyak.

Langkah lainnya yang ditempuh yakni melakukan mitigasi penyebaran minyak dengan pemasangan penghalang/containment termasuk dengan menggunakan oil boom dan oil trap. Selain itu, juga melakukan pengujian kualitas air dan tanah di lokasi, membentuk Posko Informasi dan Bantuan di Kantor Kecamatan Towuti, serta berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan langkah penanggulangan dilakukan secara terpadu dan transparan.

"Saat ini sumber kebocoran telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi, dan hingga saat ini seluruh tim teknis bekerja 24 jam untuk menghentikan penyebaran aliran minyak sebagai prioritas utama," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (26/8/2025).

Di tengah penanganan darurat, emiten berkode INCO juga menaruh perhatian pada masyarakat terdampak dengan menyediakan dukungan logistik dan layanan kesehatan, serta melibatkan warga setempat dalam upaya penanganan untuk memastikan solidaritas dan kebermanfaatan ekonomi tetap terjaga.

Posko pengaduan dan informasi resmi telah dibuka di Kantor Camat Towuti sebagai ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan maupun mendapat informasi langsung dari tim. INCO menilai kejadian tersebut tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional maupun kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

"Seluruh aktivitas operasional perusahaan tetap berjalan normal. Kami masih melakukan pengkajian atas potensi dampak gugatan hukum yang mungkin terjadi. Namun, kami berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab dalam melakukan pemulihan lingkungan secara menyeluruh dan menanggulangi dampak sosial yang ditimbulkan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro