Bisnis.com, JAKARTA — Kebakaran hutan terbesar sejak 1949 yang melalap 16.000 hektare hutan dan permukiman di Prancis selatan sejak Selasa lalu akhirnya berhasil dikendalikan, menurut otoritas setempat pada Kamis (7/8/2025).
Rekaman drone menunjukkan hamparan tanah hangus seluas satu setengah kali Kota Paris. Asap tebal terpantau membubung di wilayah hutan Aude.
Api yang berada tak jauh dari perbatasan Spanyol dan Laut Mediterania menyebar sangat cepat akibat embusan angin kencang dan vegetasi kering setelah berbulan-bulan dilanda kekeringan.
“Pergerakan api mulai melambat, tapi kami masih berhadapan dengan titik api aktif,” ujar Wakil Prefek Remi Recio kepada wartawan, dikutip Reuters, Jumat (8/8/2025). Menurutnya, penurunan laju api dibanding sehari sebelumnya terjadi karena perubahan arah angin.
Sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencegah api kembali berkobar. Otoritas setempat memperkirakan wilayah terdampak mencapai 16.000 hektare, sementara media Prancis melaporkan luasnya sekitar 17.000 hektare.
“Pertarungan belum usai, api bisa saja menyala kembali dengan kekuatan lebih besar,” kata Prefek Christian Pouget.
Baca Juga
Sementara itu, warga yang terdampak masih dilarang kembali ke rumah tanpa izin resmi karena kerusakan infrastruktur jalan dan kabel listrik yang disebabkan kebakaran.
Kebakaran hutan terbesar di Prancis dalam hampir delapan dekade ini menewaskan seorang perempuan yang disebut pejabat setempat mengabaikan perintah evakuasi dan melukai 18 orang, termasuk 16 petugas pemadam kebakaran. Kobaran api juga menghancurkan 36 rumah, merusak 20 lainnya, dan memaksa sekitar 2.000 warga dan wisatawan mengungsi.
Selama puncak krisis penanganan kebakaran, sekitar 5.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik, dan hingga Kamis malam (7/8/2025), sekitar 1.500 rumah masih gelap gulita berdasarkan laporan Reuters.
Menteri Lingkungan Hidup Agnes Pannier-Runacher menyebut kebakaran ini sebagai yang terbesar sejak 1949.
“Ini adalah kebakaran hutan yang merupakan konsekuensi dari perubahan iklim, dari kekeringan di wilayah ini,” ujarnya kepada radio France Info.
Penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari penyebab kebakaran. Para ilmuwan menegaskan bahwa musim panas yang makin panas dan kering di kawasan Mediterania meningkatkan risiko kebakaran hutan.
Badan meteorologi Prancis juga memperingatkan gelombang panas baru yang akan melanda bagian lain Prancis selatan mulai Jumat dan berlangsung selama beberapa hari.