Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan kawasan hunian dengan berwawasan lingkungan terus masif digencarkan pengembang.
Sales & Marketing Director Gardens at Candi Sawangan Aileen Chandra mengatakan kesadaran untuk tinggal di kawasan hunian ramah lingkungan terus mengalami peningkatan sehingga mendorong perusahaan membuat kawasan dengan konsep green living inovatif berwawasan lingkungan.
Adapun saat ini pihaknya tengah mengembangkan Gardens at Candi Sawangan di Depok yang mengusung konsep township berkelanjutan seluas 250 hektare. Proyek ini tidak hanya membangun hunian tetapi juga ruang hijau, fasilitas pendidikan, dan area komersial.
Mengusung filosofi green living dan sustainable development, kawasan ini menyediakan 40% ruang terbuka hijau, jogging track, dan fasilitas premium. Garden at Candi Sawangan juga berencana membangun padel court di akhir tahun 2025.
Salah satu klaster Morizono yang dikembangkan bersama pengembang Jepang Sumitomo Forestry Indonesia telah mengantongi Sertifikat EDGE Advanced (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari International Finance Corporation (IFC) untuk bangunan yang telah memenuhi syarat desain dan konstruksi berkelanjutan serta atas efisiensi energi.
Morizono tidak hanya mendapat pencapaian sertifikasi EDGE biasa, melainkan EDGE Advanced, di mana tingkat advanced ini diperoleh dari pencapaian pengurangan energi di atas 40%. Dengan adanya sertifikasi EDGE Advanced preliminary ini, Klaster Morizono telah terverifikasi mampu mengurangi penggunaan energi hingga 68%, konsumsi air hingga 25%, dan upaya dekarbonisasi dari penggunaan material bangunan ramah lingkungan sehingga mampu menghemat embodied carbon pada material hingga 24%.
Baca Juga
"Ada efisiensi energi hingga sebesar 68%. Motion Sensor dipergunakan untuk mendeteksi adanya gerakan dan memberikan notifikasi ke aplikasi serta memicu sistem otomasi yang dapat diatur melalui aplikasi smart home. Dengan demikian, perangkat pendeteksi gerakan ini juga dapat membuat penggunaan listrik di rumah menjadi lebih efisien," ujarnya dalam keterangan, Senin (18/8/2025).
Saat ini, sekitar 45 hektare dari total 250 hektare sudah dikembangkan. Hingga pertengahan 2025, Gardens at Candi Sawangan telah meluncurkan 10 klaster dengan tujuh di antaranya ludes terjual dan Lebih dari 1.700 kepala keluarga kini sudah menghuni kawasan tersebut. Adapun pengembang tengah menyelesaikan konstruksi klaster Morizono sejak September 2024 dan ditargetkan serah terima pada Desember 2025.
"Selain Morizono, juga terdapat klaster Rivergate yang merupakan hunian smart eco living dengan fitur smart home, klaster Evergreen, Gardena
Prime Living," katanya.
Aileen menambahkan pasar perumahan di wilayah Sawangan Depok terus menunjukkan pertumbuhan positif. Harga yang masih kompetitif ditambah dukungan
infrastruktur dan fasilitas publik yang berkembang pesat membuat kawasan ini kian dilirik sebagai hunian maupun investasi. Dengan harga masih terjangkau, akses yang semakin mudah, dan dukungan pembangunan pemerintah, Sawangan diproyeksikan menjadi sunrise property dalam 5 tahun hingga 10 tahun ke depan.
"Bagi investor maupun end user, ini momen terbaik. Infrastruktur yang terus tumbuh mendorong harga rumah naik stabil, minat sewa meningkat, dan kepercayaan pasar semakin kuat," ucapnya.
Menurutnya, saat ini merupakan momentum tepat bagi masyarakat untuk membeli rumah di Sawangan. Pasalnya, pemerintah Kota Depok menjadikan Sawangan sebagai bagian dari smart city dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Terlebih, TransJakarta telah membuka rute Sawangan–Lebak Bulus, yang langsung terkoneksi dengan MRT Jakarta. Selain itu, Biskita Trans Depok akan menambah koridor baru menuju Terminal Sawangan pada 2026.
"Harga rumah sedang dalam tren stabil dan relatif murah, khususnya di segmen Rp900 juta hingga Rp1,5 miliar. Saat ini ada pelebaran Jalan Raya Sawangan dan Bojongsari, sementara moda transportasi publik semakin terintegrasi. Ditambah akses dua pintu tol, Pintu Tol Pamulang dan Pintu Tol Sawangan, TransJakarta, KRL, dan MRT, kawasan ini semakin strategis bagi keluarga muda maupun pekerja urban," tuturnya.
Selain itu, adanya insentif kebijakan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) memberi dorongan signifikan dalam pembelian rumah. Hal ini membuat konsumen yang membeli rumah di segmen Rp900 juta–Rp1 miliar menjadi terbantu adanya insentif tersebut.
"Bagi first-time buyer, insentif pajak hingga Rp220 juta membuat harga rumah jauh lebih terjangkau," ujarnya.