Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melaporkan realisasi penurunan emisi karbon atau dekarbonisasi hingga semester I 2025 telah mencapai sekitar 68% dari target tahunannya, dengan volume lebih dari satu juta ton setara karbon dioksida (tCO₂e)
“Capaian ini merupakan hasil dari langkah-langkah dekarbonisasi yang dijalankan secara konsisten, mulai dari efisiensi energi di fasilitas operasi, pemanfaatan pembangkit energi rendah karbon, hingga perbaikan sistem distribusi dan transportasi energi,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Beberapa program yang berkontribusi signifikan, lanjutnya, adalah perluasan instalasi fotovoltaik surya (solar PV) di lokasi operasi strategis dan optimalisasi penggunaan gas alam sebagai energi transisi di sektor hulu dan kilang.
Ia mengatakan program-program tersebut tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Fadjar mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan bahwa inisiatif keberlanjutan Pertamina bukan hanya strategi operasional, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.
“Pertamina akan terus memperkuat implementasi inisiatif rendah karbon di seluruh subholding dan afiliasi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional,” katanya.
Baca Juga
Sebagai bagian dari strategi ke depan, Pertamina juga tengah memutakhirkan peta jalan NZE sebagai bentuk penyesuaian terhadap arah kebijakan nasional dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo, RPJPN 2025–2045, serta komitmen Indonesia dalam agenda dekarbonisasi global.
“Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina,” kata Fadjar.