Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga nirlaba pemantau infrastruktur energi, Global Energy Monitor (GEM), menyebutkan bahwa industri baja India memegang peran sentral dalam mencapai target dekarbonisasi sektor baja secara global.
GEM mencatat bahwa industri baja India merupakan penghasil polusi terbesar di dunia, meskipun kapasitas produksinya masih berada di bawah China.
India juga berencana menambah kapasitas produksinya hingga 350 juta ton, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Sebagian besar fasilitas peleburan baja baru di India akan mengandalkan pembakaran berbasis batu bara, karena terbatasnya bahan baku untuk produksi baja ramah lingkungan.
“India kini menjadi indikator utama dalam dekarbonisasi baja global. Jika India tidak meningkatkan rencana produksi baja hijau, maka seluruh sektor ini akan kesulitan mencapai target penting,” kata Astrid Grigsby-Schulte, manajer proyek di Global Energy Monitor, dikutip dari Bloomberg, Selasa (20/5/2025).
Data terbaru dari GEM menunjukkan bahwa pada 2030, porsi produksi baja tanpa menggunakan batu bara dapat mencapai 36% dari total produksi, mendekati target 37% yang ditetapkan oleh International Energy Agency (IEA).
Target ini merupakan bagian dari skenario global di mana seluruh sumber energi berkontribusi untuk mencapai emisi nol bersih sektor baja pada pertengahan abad ini.
Baca Juga
Industri baja merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, yakni dengan kontribusi lebih dari 10% dari total emisi global. Emisi ini terutama berasal dari penggunaan peleburan berbasis batu bara, menurut GEM.
Berbagai negara kini berupaya beralih ke teknologi yang lebih bersih seperti tungku busur listrik (electric arc furnace) dan besi reduksi langsung (direct reduced iron).