Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menegaskan komitmennya untuk mendukung pembiayaan proyek transisi energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan alokasi hingga 26% dari total pembiayaan.
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menjelaskan langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mencapai target Net Zero CIMB Group pada 2050 dan mendukung komitmen pemerintah Indonesia menuju Net Zero pada 2060.
Untuk meningkatkan kontribusi di sektor ini, CIMB Niaga menyasar berbagai nasabah lintas sektor, khususnya dari industri dengan emisi tinggi seperti batu bara termal, semen, real estate, minyak dan gas, kelapa sawit, serta ketenagalistrikan.
Keenam sektor ini, sebutnya, telah menjadi fokus dekarbonisasi dengan target interim yang ditetapkan oleh bank.
“CIMB Niaga senantiasa menjaga komposisi portofolio keuangan berkelanjutan sebesar 25%-26% dari total pembiayaan bank,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Jumat (25/4/2025).
Namun, lanjutnya tantangan besar masih membayangi pembiayaan energi berkelanjutan. Fransiska menyebutkan rendahnya kesadaran pelaku usaha, terutama segmen menengah dan kecil menjadi hambatan utama..
Banyak dari mereka yang belum melihat transisi ke ekonomi rendah karbon sebagai prioritas, apalagi dengan persepsi bahwa proses tersebut membutuhkan biaya besar.
Selain itu, lanjutnya, nasabah yang sudah memulai perjalanan berkelanjutan berharap ada insentif atau reward dari perbankan ketika membutuhkan pembiayaan. Sementara itu, karakteristik pembiayaan transisi energi yang berskala besar, jangka panjang, dan berisiko tinggi juga memaksa bank untuk memperkuat mitigasi risiko demi menjaga kualitas aset.
Dari sisi internal, CIMB Niaga telah meluncurkan sejumlah inisiatif konkret seperti Sustainability Linked Loan dan program Sustainable Financing yang memberikan insentif kepada nasabah yang menjalankan transisi menuju ekonomi hijau.
Selain itu, acara tahunan The Cooler Earth Series juga menjadi wadah edukasi dan ajakan kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya aksi keberlanjutan.