Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemen LH Pastikan Komitmen Indonesia dalam Penanganan Polusi Plastik

Indonesia berkomitmen mengatasi polusi plastik global, menekankan negosiasi inklusif dan dukungan internasional, dengan target pengelolaan sampah 100% pada 2029.
Ilustrasi sampah dari kemasan plastik/ Freepik
Ilustrasi sampah dari kemasan plastik/ Freepik
Ringkasan Berita
  • Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia menegaskan komitmen penuh dalam mengatasi polusi plastik di forum internasional, meskipun negosiasi perjanjian plastik global belum menunjukkan kemajuan signifikan.
  • Indonesia menekankan pentingnya negosiasi yang inklusif dan adil, serta dukungan teknologi dan pembiayaan dari negara maju untuk membantu negara berkembang mengatasi polusi plastik.
  • Indonesia menargetkan pengelolaan 100% sampah plastik secara tuntas pada 2029, dengan langkah konkret dan dukungan internasional yang kuat untuk mencapai solusi berkelanjutan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup menegaskan komitmen penuh Indonesia dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional. Sikap ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam Pertemuan Meja Bundar Tingkat Menteri Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Jenewa, Swiss, yang membahas strategi global mengakhiri polusi plastik serta tantangan teknis, sosial, dan ekonomi yang dihadapi berbagai negara.

Dalam kesempatan itu, Hanif menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan negosiasi perjanjian plastik global yang belum menunjukkan kemajuan signifikan.

“Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dalam diskusi panel ini. Indonesia prihatin bahwa hingga saat ini belum ada kemajuan signifikan untuk mencapai perjanjian plastik global. Polusi plastik adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia, yang membutuhkan tindakan segera, kolektif, dan komprehensif,” kata Hanif dikutip dari siaran pers, Kamis (14/8/2025).

Hanif menekankan pentingnya proses negosiasi yang inklusif dan adil, tanpa paksaan, mengingat setiap negara memiliki kondisi dan tantangan berbeda. Menurutnya, negara berkembang membutuhkan dukungan teknologi, investasi, dan pembiayaan dari negara maju untuk mewujudkan aksi ambisius mengatasi polusi plastik.

"Indonesia mendukung peningkatan keterlibatan bilateral untuk mempercepat tercapainya perjanjian multilateral, dengan prinsip no one left behind. Harapan kami, penyelesaian polusi plastik dapat dicapai tanpa penundaan demi menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Indonesia menargetkan pengelolaan 100% sampah, termasuk plastik, secara tuntas pada 2029. Upaya ini mencakup penghapusan plastik bermasalah, bahan kimia berbahaya dalam produksi plastik, remediasi polusi plastik, serta pencegahan kebocoran plastik ke lingkungan.

Hanif pun menyerukan langkah konkret dan dukungan internasional yang kuat. Menurutnya, kerja sama bilateral dan multilateral yang solid sangat penting untuk mempercepat tujuan bersama.

"Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan nyata dan solusi berkelanjutan untuk mengakhiri polusi plastik," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro