Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Sebut Karhutla di 6 Provinsi Prioritas Terkendali

BNPB berhasil kendalikan karhutla di 6 provinsi prioritas dengan operasi terpadu, melibatkan teknologi cuaca dan patroli udara, meski potensi tetap ada hingga akhir kemarau.
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V
Ringkasan Berita
  • BNPB berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi prioritas melalui operasi terpadu yang melibatkan teknologi modifikasi cuaca dan patroli udara.
  • Setiap provinsi memiliki pusat komando dengan perwakilan dari BNPB, BMKG, TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan respons cepat terhadap titik api.
  • BNPB akan mempertahankan siaga penuh dan menyesuaikan pengerahan armada udara hingga akhir musim kemarau untuk mencegah kebakaran lebih lanjut.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di enam wilayah provinsi prioritas, berhasil terkendali hingga awal Agustus yang bertepatan dengan periode puncak kemarau di Indonesia.

Enam provinsi prioritas penanganan karhutla tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

"Keberhasilan ini dicapai berkat operasi terpadu yang melibatkan teknologi modifikasi cuaca, pengerahan armada pesawat untuk patroli dan penyiraman air dari udara, juga satuan tugas darat," kata Kepala BNPB Suharyanto setelah rapat koordinasi karhutla di Gedung Indonesia Multi Hazard Early Warning System (Ina-MHEWS) di Jakarta, Selasa (12/8/2025), dikutip dari Antara.

Suharyanto memastikan bahwa setiap provinsi tersebut sudah memiliki pusat komando yang diisi perwakilan tenaga ahli dari BNPB, BMKG, TNI, Polri, Kementerian Kehutanan di daerah, termasuk para gubernur bupati-walikota untuk memastikan respons cepat terhadap titik api.

“Skemanya begini, begitu terdeteksi titik api maka wajib semua langsung diverifikasi lewat patroli udara, lalu ditentukan langkah penanganan, apakah cukup oleh satuan tugas darat atau perlu operasi modifikasi cuaca dan water bombing,” ungkapnya.

Penerapan skema tersebut dinilai efektif menurunkan kasus karhutla. Dia memberi contoh kasus karhutla di Riau yang memperlihatkan penambahan luas lahan terbakar hanya seluas 2,5 hektare dalam sepekan terakhir. Selain itu, 55 terduga pelaku pembakaran telah ditangkap.

Sementara di Kalimantan Barat yang sebelumnya mencatatkan luas area terdampak karhutla terluas, yakni mencapai 1.149 hektare, selama sepekan terakhir tidak ada lagi penambahan titik api.

BNPB juga sudah meminta penambahan personel TNI dan Polri untuk mengingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau menyalakan api di dekat lahan mineral gambut yang rentan terbakar.

BNPB memastikan bakal mempertahankan siaga penuh di seluruh provinsi prioritas dan menyesuaikan pengerahan armada udara sesuai perkembangan di lapangan, karena potensi karhutla tetap ada hingga akhir musim kemarau yang diperkirakan tiba pada pengujung September.

"Kami ingin memastikan kondisi tetap terkendali dan dampak terhadap kesehatan, lingkungan, serta ekonomi bisa ditekan," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro