Bisnis.com, JAKARTA — India melaporkan telah mencapai bauran energi terbarukan sebesar 50% per akhir Juni 2025. Capaian ini lima tahun lebih cepat dari target 2030 sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Paris.
Dalam pengumuman pada Senin (14/7/2025), otoritas India mencatat bahwa pasokan listrik dari sumber terbarukan naik dengan pertumbuhan tercepat sejak 2022. Sementara itu, pasokan dari pembangkit batu bara turun nyaris 3%.
Meski demikian, bahan bakar fosil masih menyumbang lebih dari dua pertiga dari kenaikan produksi listrik tahun lalu.
Selain itu, India berencana menambah kapasitas pembangkit listrik batu bara sebesar 80 gigawatt (GW) hingga 2032 guna memenuhi lonjakan permintaan energi.
Negara tersebut sebelumnya gagal mencapai target energi terbarukan 175 GW pada 2022, tetapi berhasil mempercepat penambahan kapasitas energi surya dan angin sejak saat itu. Saat ini, India menargetkan kapasitas listrik non-fosil sebesar 500 GW pada 2030, termasuk dari pembangkit hidro dan nuklir.
Pemerintah India juga mendorong pengembangan penyimpanan energi baterai, sirkularitas komponen surya dan angin, serta hidrogen hijau untuk memperdalam upaya dekarbonisasi.
Baca Juga
India menambahkan hampir 28 GW kapasitas surya dan angin sepanjang 2024. Negeri Bollywood juga telah menambah 16,3 GW lagi selama lima bulan pertama 2025, menurut data pemerintah.
Tanpa memasukkan pembangkit hidro besar, kapasitas energi terbarukan India tercatat sekitar 184,6 GW hingga akhir Juni 2025.