Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Emiten Adopsi Ekosistem PLTS, dari TOBA hingga MEDC

Sejumlah emiten tercatat telah dan akan mengoperasikan PLTS untuk mendukung operasional bisnis
Teknisi melakukan pemeriksaan instalasi panel surya di salah satu gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Abdurachman
Teknisi melakukan pemeriksaan instalasi panel surya di salah satu gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Deretan emiten masuk ke ekosistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sepanjang semester I/2025. Aksi ini dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan, mulai dari diversifikasi bisnis ke sektor rendah karbon hingga untuk menaikkan bauran pasokan listrik hijau dalam operasional.

Hal ini sejalan pula dengan rencana penambahan pembangkit listrik baru oleh pemerintah yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034. Dalam RUPTL kali ini, energi baru terbarukan (EBT) mendominasi struktur rencana penambahan listrik baru dalam 10 tahun ke depan.

Dari total kapasitas 69,5 gigawatt (GW) yang diharapkan bertambah dalam sedekade ke depan, 76% di antaranya berasal dari sumber energi terbarukan.

Energi surya ditargetkan memberi kontribusi terbesar untuk penambahan listrik, dengan kapasitas mencapai 17,1 GW. Energi bertenaga air menyusul dengan kapasitas 11,7 GW, kemudian tenaga angin 7,2 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan nuklir 0,5 GW. Sementara untuk storage, sebesar 4,3 GW akan berasal dari PLTA pumped storage dan 6 GW dari baterai.

Bercermin pada dominasi energi surya dalam target penambahan listrik, Bisnis merangkum deretan emiten yang telah mengumumkan rencana pengembangan PLTS selama enam bulan pertama 2025.

PT ABM Investama Tbk. (ABMM)

Emiten batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM) melalui entitas usahanya, PT Cipta Kridatama (CK), tercatat telah mengoperasikan PLTS pada Februari 2025 dengan menggandeng SUN Energy. Operasional PLTS ini dilakukan untuk mengurangi jejak karbon di usaha tambang perusahaan.

Berlokasi di Jambi, PLTS yang dikelola CK ini memiliki kapasitas sebesar 643,8 kilowatt peak (kWp). PLTS ini juga dilengkapi sistem penyimpanan baterai sebesar 1 megawatt hour (MWh).

PLTS CBESS di CK Jambi beroperasi secara off-grid dan dibangun dalam waktu 4 bulan. Sistem PLTS ini akan menyuplai listrik bagi berbagai fasilitas operasional, seperti mess karyawan, gelanggang olahraga, masjid, dan klinik 24 jam.

“Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kami turut berkontribusi dalam mewujudkan operasional pertambangan yang lebih hijau dan berkelanjutan, diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 849.000 kilowatt hour energi bersih setiap tahunnya dan mengurangi jejak karbon sebanyak 660 ton CO₂, yang setara dengan menanam lebih dari 10.900 pohon,” kata Presiden Direktur CK Meidi Wibowo.

PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA)

Adopsi energi terbarukan juga dilakukan emiten tambang PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA). Pada Maret 2025, TOBA melaporkan penyelesaian pembiayaan proyek pembangkit listrik PLTS terapung di Tembesi, Batam. Perusahaan juga telah memulai operasi komersial untuk pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) di Lampung.

Presiden Direktur TBS Energi Dicky Yordan mengemukakan penyelesaian pembiayaan PLTS terapung dan dimulainya operasi komersial PLTM menandai perkembangan diversifikasi perusahaan ke bisnis yang lebih berkelanjutan.

Proyek PLTS Terapung Tembesi, yang dikembangkan melalui kerja sama dengan PLN Nusantara Power, diharapkan dapat berkontribusi pada bauran energi terbarukan Indonesia dengan memanfaatkan teknologi surya terapung yang inovatif.

“Dengan kapasitas terpasang sebesar 46 MWp, pembangkit listrik ini akan menjadi salah satu inovasi energi terbarukan yang signifikan di Batam,” kata Dicky.

Setelah mencapai tanggal penyelesaian pembiayaan, tahap konstruksi PLTS terapung di Batam akan dimulai. Emiten berkode saham TOBA itu menargetkan penyelesaian operasi komersial penuh dan integrasi ke dalam jaringan listrik nasional pada kisaran kuartal keempat 2025. 

PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR)

PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) atau SIG yang beroperasi di salah satu industri dengan intensitas karbon tertinggi tercatat terus melanjutkan adopsi PLTS sebagai sumber energi alternatif bagi operasional pabrik.

Pada November 2024, instalasi panel surya berkapasitas 6,4 MWp pada sepuluh atap bangunan pabrik Tuban telah mencapai tahap operasi komersial.

Capaian di pabrik tersebut, yang dikelola PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) selaku anak usaha SMGR, mendongkrak total kapasitas panel surya di SIG Group hingga 6 kali lipat menjadi 6,5 MWp, dari 0,12 MWp pada. Megawatt peak adalah potensi maksimal pembangkitan listrik terbarukan, ketika semua daya dukung teknis terpenuhi.

Energi surya yang dihasilkan dari PLTS di seluruh area operasi SIG pada 2024 mencapai kurang lebih 1.726 MWh. Produksi energi surya ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan pengurangan emisi sebesar 1.450.260 kg setara CO₂.

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC)

MEDC melalui anak usahanya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power), tercatat telah memulai operasi komersial PLTS di Bali Timur, Karangasem, Bali, untuk mendukung jaringan listrik nasional dan target energi terbarukan Indonesia.

PLTS Bali Timur yang menjadi PLTS berskala utilitas terbesar di Bali. PLTS ini dikembangkan oleh PT Medcosolar Bali Timur, hasil kerja sama Medco Power dan Solar Philippines. Dengan kapasitas 25 MWp, pembangkit ini diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 50 GWh listrik per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 42.000 rumah. PLTS Bali Timur diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 44.000 ton CO₂ per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper