Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fans Nutella Gigit Jari, Harga Hazelnut Melejit karena Cuaca Beku

Harga hazelnut di Turki telah naik 30% sejak April 2025 karena panen yang berkurang akibat cuaca beku
Sebanyak 13% hazelnut yang diproduksi Turki dibeli oleh Ferrero untuk produksi selai cokelatnya./Bloomberg-Giuseppe Aresu
Sebanyak 13% hazelnut yang diproduksi Turki dibeli oleh Ferrero untuk produksi selai cokelatnya./Bloomberg-Giuseppe Aresu

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah ketatnya pasokan membuat harga minyak zaitun, kakao dan kopi melambung, kondisi serupa kini dihadapi oleh hazelnut, salah satu bahan baku utama  pasta cokelat Nutella. Penggemar produk tersebut harus bersiap menggigit jari karena risiko harga produk yang lebih mahal.

Mengutip Bloomberg, harga grosir hazelnut di Turki, produsen 65% hazelnut yang dipasok ke pasar global, telah naik 30% sejak April 2025. Kenaikan ini dipicu oleh pasokan yang berkurang karena fenomena musim semi beku terburuk dalam sedekade terakhir yang melanda Turki. Harga komoditas ini diperkirakan melanjutkan tren kenaikan berdasarkan data Expana, pemantau pasar pertanian.

Dewan Kacang dan Buah Kering Internasional menyatakan bahwa fluktuasi pasokan dan harga hazelnut di Turki memiliki efek riak ke seluruh pasar global. Meski ada suplai alternatif dari produsen minor seperti Italia, Amerika Serikat, dan Chile, tetapi kapasitas mereka belum cukup untuk menyaingi dominasi Turki.

Kondisi ini menjadi kabar buruk bagi Ferrero SpA, produsen Italia pemilik merek Nutella dan Ferrero Rocher, yang menyerap sekitar seperempat hasil panen hazelnut Turki. Hazelnut mencakup 13% komposisi Nutella, dengan produksi jutaan toples setiap tahunnya.

Meski Ferrero mengakui bahwa cuaca beku dapat memengaruhi produksi di Turki, mereka menyatakan tidak mengantisipasi gangguan pasokan karena tersedianya sumber alternatif dari negara lain.

Kejadian ini menjadi pengingat akan kerentanan pasokan pangan global, mulai dari produk mewah seperti Nutella hingga kebutuhan pokok seperti gandum, terhadap dampak perubahan iklim.

Harga kopi dan kakao telah meroket karena cuaca yang makin tak menentu. Gelombang panas ekstrem juga telah mengganggu pasokan minyak zaitun di Eropa selatan. Sementara itu, Brasil, salah satu eksportir pertanian terbesar dunia, tahun lalu mengalami kekeringan terparah dalam sejarah.

Menurut Ketua Asosiasi Insinyur Pertanian Turki, perubahan iklim telah menyebabkan musim dingin menjadi lebih hangat dan pepohonan berbunga lebih awal dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, embun beku di awal musim semi kini menjadi ancaman serius bagi budidaya buah-buahan, termasuk untuk hazelnut.

Cem Senocak dari Dewan Hazelnut Nasional melaporkan bahwa beberapa petani di daerah dataran tinggi telah kehilangan 50% hingga 100% hasil panennya.

Sementara itu, sebagian investor mulai melihat peluang dari kelangkaan ini. Manajer aset asal Finlandia, Evli, menambahkan perusahaan pengolahan hazelnut Turki, Balsu Gida Sanayi ve Ticaret AS, ke dalam portofolio Emerging Frontier-nya. Mereka memperkirakan harga grosir hazelnut bisa melonjak hingga lima kali lipat dalam satu tahun, dengan mengacu pada dampak cuaca beku sebelumnya dan peningkatan hama.

Asosiasi eksportir utama Turki juga telah memangkas proyeksi panen hazelnut untuk kalender Agustus–September sebanyak 20%, menjadi 609.000 ton.

“Tidak ada sumber pasokan dalam skala besar untuk menggantikan kekurangan hazelnut ini sampai panen berikutnya di Turki pada Agustus 2026,” tulis penasihat investasi Burton Flynn dan Ivan Nechunaev dalam unggahan blog bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper