Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BlackRock dan Vanguard Bantah Pakai Strategi ESG untuk Tekan Produksi Batu Bara

Investor kakap Wall Street membantah tuduhan sejumlah negara bagian AS soal strategi investasi yang disebut jadi biang kerok kelangkaan batu bara
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA — Investor kakap Wall Street BlackRock, Vanguard dan State Street meminta pengadilan Texas mengabaikan gugatan yang diajukan sejumlah negara bagian atas dugaan pelanggaran undang-undang persaingan usaha yang sehat (antitrust). Para manajer aset ini membantah tudingan yang menyebutkan bahwa mereka telah berkonspirasi untuk mempengaruhi produksi batu bara.

“Untuk membuktikan klaim penggugat bahwa pelanggaran persaingan usaha telah dilakukan, pelanggaran hukum yang mencederai bisnis batu bara dan investor individu perlu dilakukan,” kata perusahaan manajer aset tersebut di hadapan hakim seperti dikutip Reuters, Selasa (18/3/2025).

BlackRock, Vanguard dan State Street menyebutkan bahwa gugatan yang dipimpin oleh negara bagian Texas tidak menyajikan bukti bahwa mereka pernah bersekongkol untuk menekan produksi perusahaan-perusahaan batu bara.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BlackRock, Vanguard dan State Street dituduh memicu kenaikan harga listrik melalui pendekatan environmental, social and governance (ESG) dalam pengelolaan portofolio investasi mereka. Dengan memanfaatkan pengaruh besar mereka di pasar, BlackRock CS disebut telah menekan produsen batu bara untuk mengurangi produksi.

Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengemukakan tekanan yang merupakan bagian dari agenda hijau para investor tersebut telah membuat masyarakat membayar listrik dengan harga lebih mahal, imbas dari pasokan batu bara yang lebih sedikit. Bloomberg melaporkan gugatan ini diajukan ke pengadilan federal Texas pada Rabu (27/11/2024).

“Penentu harga listrik yang dibayar rakyat Amerika seharusnya adalah pasar yang kompetitif, bukan tekanan dari pengelola aset,” tulis Paxton dan 10 jaksa dari negara bagian lainnya dalam pengaduan.

Gugatan ini meminta pengadilan melarang ketiga perusahaan investasi terbesar di AS itu untuk menggunakan hak mereka sebagai pemegang saham di perusahaan batu bara dalam resolusi atau langkah lain yang bisa membatasi produksi dan mengurangi persaingan pasar.

Gugatan ini merupakan hasil dari penyelidikan bertahun-tahun yang dilakukan pejabat Partai Republik yang mengkritik upaya Wall Street dalam menangani perubahan iklim melalui strategi ESG. Partai Republik berpendapat bahwa dana warga Amerika tidak boleh digunakan untuk “mencapai tujuan politik.” Di sisi lain, pendukung iklim berargumen bahwa risiko lingkungan adalah risiko keuangan yang harus menjadi tanggung jawab investor.

“Texas tidak akan mentolerir penggunaan industri keuangan untuk agenda lingkungan yang merusak dan politis,” kata Paxton. Ia juga menuduh ketiga perusahaan melanggar Clayton Antitrust Act tahun 1914, yang melarang pembelian saham yang secara substansial mengurangi persaingan.

Dalam gugatannya, Paxton juga menuduh BlackRock, Vanguard, dan State Street menggunakan saham mereka di perusahaan batu bara seperti Peabody Energy dan Arch Resources untuk menekan perusahaan mengurangi emisi karbon. Gugatan ini menyebut langkah tersebut menghasilkan keuntungan besar bagi investor dan di sisi lain merugikan pasar secara keseluruhan.

Produsen batu bara AS sendiri telah menghadapi persaingan dari gas alam yang lebih murah dan energi terbarukan. Di Texas, kontribusi batu bara dalam kapasitas pembangkit listrik menurun menjadi kurang dari 10% pada 2023, dibandingkan 18% pada 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper