Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terapkan CCUS, India Butuh Suntikan Dana Pemerintah US$4,3 Miliar

India membutuhkan dukungan pendanaan pemerintah yang substansial sebesar US$4,3 miliar, dengan asumsi harga karbon saat ini.
Suasana jalanan perkotaan di India./ Bloomberg
Suasana jalanan perkotaan di India./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi Teknologi Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon (CCUS) di India diperkirakan akan menjadi faktor penting dalam upaya dekarbonisasi negara tersebut. 

Menurut laporan dari Wood Mackenzie, India membutuhkan dukungan pendanaan pemerintah yang substansial sebesar US$4,3 miliar, dengan asumsi harga karbon saat ini, untuk memastikan kelayakan kapasitas CCUS yang akan dikembangkan.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pengembangan pasar karbon yang optimal dapat mengurangi ketergantungan pada pendanaan langsung dari pemerintah dan meningkatkan daya saing ekonomi proyek CCUS di India.

Hetal Gandhi, Kepala CCUS untuk wilayah Asia Pasifik di Wood Mackenzie, mengatakan bahwa India siap untuk menetapkan target emisi untuk sembilan sektor utama dan mulai perdagangan karbon pada 2026. 

Kendati demikian, dukungan dari pemerintah tetap krusial, karena harga karbon yang diproyeksikan di negara tersebut mungkin tidak cukup untuk menutupi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan penghasil emisi yang mengadopsi CCUS.

“India saat ini adalah penghasil emisi karbon terbesar ketiga di dunia. Kami memperkirakan bahwa pangsa emisinya akan meningkat dari 8% menjadi 14% pada 2050 dalam skenario dasar kami untuk net-zero emissions,” ujar Gandhi dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

Menurut Wood Mackenzie, India diperkirakan akan menyumbang sekitar 15% dari kapasitas CCUS di kawasan Asia Pasifik pada 2050 dalam skenario dasar mereka. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan kurang dari 5% pada 2035. 

Pada 2050, India diperkirakan dapat mencapai kapasitas penangkapan karbon sebesar 123 juta ton per tahun (Mtpa), tergantung pada insentif dari pemerintah.

Penggunaan CCUS di India diperkirakan akan bervariasi antar sektor, tetapi sebagian besar sektor diperkirakan akan menggunakan kurang dari 10% dari kapasitas CCUS yang ada. 

Industri pengolahan minyak dan kimia diperkirakan akan memimpin dalam penerapan CCUS, diikuti oleh sektor pembangkit listrik dan baja.

“Emisi dari sektor listrik dan industri, yang sulit dikurangi, menyumbang 82% dari total emisi karbon India. Oleh karena itu, adopsi CCUS sangat penting untuk upaya dekarbonisasi negara ini,” tambah Gandhi.

Di sisi lain, Wood Mackenzie juga mencatat bahwa tahun 2025 akan menjadi momen penting untuk mengimplementasikan berbagai perencanaan CCUS. Selama paruh pertama dekade ini, banyak proyek CCUS yang telah diumumkan, namun sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai mengeksekusinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler