Bisnis.com, JAKARTA- Pada akhir bulan lalu, Uni Eropa menerbitkan peraturan Omnibus terkait perdagangan untuk mengakselerasi pertumbuhan. Salah satu imbasnya adalah terkait Carbon Border Adjustment Mechanism alias CBAM.
Berdasarkan siaran pers, dikutip pada Senin (3/3/2025), Komisi Eropa telah mengadopsi paket proposal baru untuk menyederhanakan peraturan Uni Eropa (UE), meningkatkan daya saing, dan membuka kapasitas investasi tambahan.
Hal ini merupakan langkah maju yang besar dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan untuk membantu perusahaan-perusahaan UE tumbuh, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Komisi mempunyai target yang jelas untuk melakukan upaya penyederhanaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mencapai setidaknya 25% pengurangan beban administratif, dan setidaknya 35% untuk UKM hingga akhir mandat ini.
Paket ‘Omnibus’ pertama ini, yang menyatukan proposal di sejumlah bidang legislatif terkait, mencakup penyederhanaan luas di bidang pelaporan keuangan berkelanjutan, uji tuntas keberlanjutan, Taksonomi UE, mekanisme penyesuaian perbatasan karbon, dan program investasi Eropa.
Proposal-proposal ini akan mengurangi kompleksitas persyaratan UE untuk semua dunia usaha, terutama UKM dan perusahaan-perusahaan kecil menengah, memfokuskan kerangka peraturan pada perusahaan-perusahaan terbesar yang mungkin mempunyai dampak lebih besar terhadap iklim dan lingkungan, sambil tetap memungkinkan perusahaan-perusahaan mengakses pendanaan berkelanjutan untuk transisi energi bersih.
Presiden UE Ursula von der Leyen mengatakan ini merupakan upaya penyederhanaan yang akan dilakukans secara luas. “Perusahaan-perusahaan UE akan mendapatkan manfaat dari penyederhanaan peraturan mengenai pelaporan keuangan berkelanjutan, uji tuntas keberlanjutan, dan taksonomi. Hal ini akan membuat hidup lebih mudah bagi bisnis kami sekaligus memastikan kami tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan dekarbonisasi. Dan lebih banyak penyederhanaan akan segera dilakukan,” ungkapnya.
Salah satu poin adalah menyederhanakan mekanisme penyesuaian batas karbon (CBAM) untuk perdagangan yang lebih adil. Perubahan utama pada CBAM antara lain mengecualikan importir kecil dari kewajiban CBAM, sebagian besar UKM dan individu.
Mereka adalah importir yang mengimpor barang-barang CBAM dalam jumlah kecil, yang mewakili sejumlah kecil emisi tertanam yang masuk ke Uni Eropa dari negara-negara ketiga.
Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan ambang batas kumulatif tahunan CBAM yang baru sebesar 50 ton per importir, sehingga menghilangkan kewajiban CBAM untuk sekitar 182.000 atau 90% importir, sebagian besar UKM, tetapi tetap mencakup lebih dari 99% emisi.
Menyederhanakan aturan bagi perusahaan yang tetap berada dalam lingkup CBAM, tentang otorisasi pemberi pernyataan CBAM, serta aturan terkait kewajiban CBAM, termasuk penghitungan emisi yang melekat dan persyaratan pelaporan.
Menjadikan CBAM lebih efektif dalam jangka panjang, dengan memperkuat aturan untuk menghindari pengelakan dan penyalahgunaan.
Penyederhanaan ini mendahului perluasan CBAM di masa depan ke sektor ETS lainnya, barang hilir, yang diikuti dengan usulan legislatif baru mengenai perluasan cakupan CBAM pada awal tahun 2026.