Bisnis.com, JAKARTA — Dalam beberapa tahun terakhir, area Bogor Jawa Barat termasuk Sentul menjadi kawasan yang berkembang sangat pesat dari sisi properti. Hal ini karena tren alam dan lingkungan yang asri dalam pencarian hunian.
Berdasarkan IQAIR, kualitas udara di Sentul Kabupaten Bogor rerata berada pada AQI poin 9 dengan kategori baik hingga AQI poin 92 dengan kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan penghijauan yang berada di Sentul ini menunjang udara segar dan menjadikan pengalaman rekreasi bagi keluarga.
“Yang dicari daerah Bogor termasuk Sentul yakni penghijauan dan keasrian. Sebelum pandemi, pembeli yang mencari rumah di sentul adalah untuk pengalaman akan penghijauan, keasrian, dan rekreasi keluarga,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/2/2025).
Menurutnya, memilih perumahan dengan lingkungan hijau dan asri menjadi prioritas bagi banyak orang yang mencari kenyamanan dan kualitas hidup yang lebih baik. Lingkungan hijau tidak hanya menawarkan pemandangan yang menyenangkan tetapi juga berbagai manfaat kesehatan dan kesejahteraan.
“Lingkungan hijau dan asri memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental. Udara yang bersih dan segar dari pepohonan dan tanaman hijau membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara yang dihirup. Keberadaan ruang terbuka hijau memberikan tempat untuk berolahraga, berjalan-jalan, dan bersantai, yang semuanya berkontribusi pada gaya hidup sehat,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, lingkungan hijau dapat meningkatkan nilai properti. Banyak konsumen yang mencari perumahan dengan taman-taman, ruang terbuka, dan lanskap yang indah sehingga dapat meningkatkan permintaan dan nilai jual properti tersebut. Investasi dalam perumahan dengan lingkungan hijau juga lebih mungkin memberikan keuntungan jangka panjang.
Adapun dalam 5 tahun terakhir yakni dari tahun 2019 hingga 2024, terdapat sekitar 8.500 unit baru yang diluncurkan para pengembang dengan tingkat penjualan berkisar 93% hingga 94% di Bogor. Dari sisi harga, pada 2019 berkisar Rp800 juta lalu meningkat sekita 10% setiap tahunnya.
Di kawasan Sentul, tercatat terdapat sekitar 3.000 unit rumah baru sejak pandemi Covid-19 dengan tingkat penjualan 70% hingga 90%. Harga hunian di Sentul pun saat ini sudah berkisar di atas Rp1 miliar.
Menurutnya, harga hunian di Sentul akan bisa mencapai di atas Rp2,5 miliar. Hal ini karena Sentul memiliki beberapa keunggulan yang setidaknya mencakup aksesibilitas langsung ke Jalan Tol Jagorawi, LRT Harjamukti, Aeon Mall, IKEA, rumah sakit, restoran, fasilitas olah raga, rekreasi, sekolah, dan convention hall.
“Satu lagi yang cukup signifikan, kawasannya yang hijau berudara segar dan pengalaman rekreasi bagi keluarga. Demand meningkat akan berdampak pada harga hunian. Ada akses tol langsung Sentul ke Bandara Sukarno-Hatta lewat Tol Cijago, cukup sejam dari Kota Bogor ke Sukarno-Hatta, padahal dahulu butuh berkisar 1,5 jam–2 jam,” ucap Martin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras Group (KAS Group) I Wayan Madik Kesuma mengatakan kawasan Sentul masih sangat potensial bagi perumahan karena salah satunya faktor lingkungan dan kualitas udara. Bahkan, tren pertumbuhan harganya tak kurang dari 8% per tahun.
“Salah satu contoh Graha Laras Sentul dipasarkan pada 2017 dimana tipe terkecilnya dijual dengan harga Rp500 jutaan per unit, sekarang tipe itu sudah Rp800 jutaan. Saat ini, hunian GLS harganya Rp1,2 miliar untuk tipe 60/60 dan Rp1,7 miliar tipe 69/105, lalu Rp2 miliar untuk tipe 91/115,” tuturnya.
Pihaknya optimistis penjualan tahun 2025 akan cukup potensial seiring adanya insentif dari pemerintah berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Menurutnya, PPN DTP akan menggerakkan pasar properti terutama untuk hunian ready stock.
“Apalagi kami punya persediaan rumah siap huni di dua proyek, yaitu di GLS 50 unit dan di proyek Dramaga, Geriya Selaras sebanyak 90 unit,” ujarnya.
Pihaknya juga menghadirkan W Club yang club house seluas 1.000 meter persegi. Bangunan serba guna itu dilengkapi dengan kolam renang, gym, dan ruang fungsional yang mampu menampung hingga 200 orang.
“Ruang fungsional ini bisa dimanfaatkan berbagai acara, mulai dari ruang pertemuan, untuk arisan, acara ulang tahun hingga resepsi pernikahan. Kehadiran W Club juga dapat meningkatkan nilai properti di GLS,” kata Wayan.