Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai-Ramai Raksasa Keuangan Dunia Mundur dari Pembiayaan Hijau

Sejumlah raksasa keuangan global menarik diri dari inisiatif pembiayaan hijau menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.
Ekonomi hijau dan transisi energi/ilustrasi
Ekonomi hijau dan transisi energi/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah lembaga keuangan global ramai-ramai mundur dari inisiatif pembiayaan hijau. Terbaru, BlackRock, mengumumkan akan menarik diri dari Net Zero Asset Managers Initiative (NZAMI).

Melansir Reuters, Jumat (10/1/2025), perusahaan manajemen aset terbesar di dunia dengan total aset kelolaan sekitar US$11,5 triliun ini sebelumnya menganggap masuk akal untuk bergabung dengan inisiatif seperti NZAMI, mengingat dua pertiga klien globalnya telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih.

"Namun, keanggotaan dalam organisasi semacam itu telah menciptakan kesalahpahaman tentang kebijakan internal BlackRock dan memicu penyelidikan hukum dari berbagai pejabat publik," jelas BlackRock dalam suratnya kepada klien, seperti dilansir Reuters.

Hal inilah yang mendorong keputusan untuk keluar dari inisiatif tersebut.

BlackRock menegaskan bahwa keputusan ini tidak akan memengaruhi pendekatan mereka dalam mengembangkan produk, menawarkan solusi untuk klien, maupun dalam mengelola portofolio. Tim manajer portofolio aktif perusahaan akan tetap melakukan penilaian terhadap risiko material yang berkaitan dengan perubahan iklim.

Sebagai bagian dari komitmennya, anggota NZAMI mendukung tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga nol bersih pada tahun 2050, termasuk dengan memanfaatkan hak suara mereka dalam rapat pemegang saham.

Hingga saat ini, NZAMI mencatat lebih dari 325 anggota yang secara kolektif mengelola aset senilai lebih dari US$57,5 triliun, menurut informasi dari situs web resmi organisasi tersebut.

Pada Desember, Komite Kehakiman DPR AS yang dipimpin oleh Partai Republik meminta penjelasan dari BlackRock dan puluhan manajer aset lainnya yang terlibat dalam NZAMI.

Sebulan sebelumnya, pada November 2024, BlackRock bersama perusahaan lainnya menjadi target gugatan hukum yang diajukan oleh Texas dan 10 negara bagian lain yang dipimpin oleh Partai Republik. Gugatan tersebut menuduh bahwa aktivisme perusahaan-perusahaan ini telah mengurangi produksi batu bara dan menaikkan harga energi.

Enam Bank AS Hengkang

Sejumlah bank utama Wall Street telah meninggalkan organisasi iklim serupa yang berfokus pada perbankan dalam beberapa minggu terakhir, menjelang pelantikan kembali Presiden AS terpilih Donald Trump dan pengambilalihan kendali Kongres oleh Partai Republik.

Sebelumnya, enam institusi perbankan terbesar di AS telah menarik diri dari aliansi global yang menetapkan target nol emisi karbon, langkah yang dianggap sebagai respons atas potensi reaksi politik yang diantisipasi dengan pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS ke-47.

Melansir The Guardian, JP Morgan mengundurkan diri dari Net-Zero Banking Association, menyusul Citigroup, Bank of America, Morgan Stanley, Wells Fargo, dan Goldman Sachs. Semua keenam bank ini keluar dalam rentang waktu sebulan terakhir sejak awal Desember 2024.

Para analis menyatakan bahwa keputusan ini mencerminkan upaya bank-bank besar untuk menghindari serangan dari politisi sayap kanan yang menentang kebijakan terkait keberlanjutan. Serangan tersebut diperkirakan akan semakin tajam setelah Trump, yang dikenal menentang kebijakan iklim, dilantik dalam waktu kurang dari dua minggu mendatang.

Trump telah menjadikan deregulasi sektor energi, perombakan aturan lingkungan, dan percepatan eksploitasi sumber daya energi fosil sebagai inti dari platform kampanyenya. Langkah ini dipandang sebagai ancaman langsung terhadap inisiatif keberlanjutan yang selama ini diusung oleh sektor perbankan.

Paddy McCully dari Reclaim Finance menyebut langkah mundur ini sebagai bentuk kompromi politik yang pengecut untuk menghindari kritik dari Trump dan kelompok yang menolak keberadaan perubahan iklim.

“Beberapa tahun yang lalu, ketika perubahan iklim menjadi agenda utama dalam agenda politik, bank-bank sangat antusias membanggakan komitmen mereka untuk bertindak dalam hal iklim. Sekarang, setelah pendulum politik berayun ke arah lain, tiba-tiba saja tindakan terhadap iklim tidak lagi menjadi hal yang penting bagi bank di Wall Street,” jelasnya.

Aliansi NZBA, yang didukung oleh Program Lingkungan PBB (UNEP), mengikat anggotanya untuk menyelaraskan kegiatan pembiayaan mereka dengan target net zero emisi gas rumah kaca pada tahun 2050 atau lebih awal.

Analis menilai keluarnya bank-bank AS dapat membuka peluang bagi anggota yang tersisa untuk memperkuat komitmen mereka terhadap aksi iklim, menunjukkan bahwa langkah ini bukanlah akhir dari perjuangan menuju ekonomi rendah karbon.

Manajer senior Carbon Trust Toby Kwan menyatakan bahwa keluarnya bank-bank besar AS sama sekali tidak menandai akhir bagi NZBA. NZBA masih memiliki 141 anggota aktif, termasuk bank-bank besar Eropa yang memiliki pengaruh signifikan dalam sektor keuangan global.

Keputusan bank-bank untuk keluar dari NZBA dapat memberikan mereka fleksibilitas lebih luas dalam memilih sektor yang ingin mereka sertakan dalam target, menetapkan jalur strategis yang sesuai, serta bekerja dengan batasan waktu yang tidak terlalu ketat.

“Walaupun keputusan institusi keuangan besar ini untuk meninggalkan aliansi memunculkan keraguan terhadap masa depan aksi iklim di sektor keuangan, anggota NZBA yang tersisa masih memiliki pengaruh besar, dengan menguasai sekitar 40% dari total aset perbankan global, yang mencapai $64 triliun [£51 triliun],” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper