Bisnis.com, JAKARTA — Investasi jumbo mengalir ke sektor energi bersih Indonesia melalui kerja sama Hydrogène de France (HDF) Energy yang menggandeng PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI.
Direktur HDF Energy Asia Pasifik Mathieu Geze mengatakan bahwa perusahaan energi global asal Prancis terlibat dalam kerja sama strategis untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga hidrogen hijau di Indonesia.
Teknologi Renewstable dari HDF memungkinkan pembangkit listrik hijau yang stabil dan terus beroperasi dengan menggabungkan energi surya atau angin dengan penyimpanan hidrogen onsite dan penggunaan fuel cell kapasitas tinggi.
“Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam ekosistem hidrogen hijau,” ujarnya melalui rilisnya, Sabtu (31/5/2025).
Tak tanggung-tanggung, total investasi untuk 23 proyek Renewstable HDF di Indonesia Timur diperkirakan menembus US$2,3 miliar, atau setara dengan lebih dari Rp37 triliun.
Proyek pertama akan dilaksanakan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan dukungan pembiayaan dari lembaga-lembaga global termasuk U.S. International Development Finance Corporation (DFC).
Baca Juga
MoU antara HDF, PLN, dan PT SMI bertujuan menjajaki mekanisme pembiayaan inovatif guna mewujudkan proyek green hydrogen to power, yang sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia Pemerintah Indonesia.
Di saat bersamaan, HDF juga menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT, memperkuat koordinasi daerah untuk pengembangan proyek hidrogen hijau, khususnya sebagai sumber energi berkelanjutan dan potensi untuk aplikasi maritim.
Dirut PLN Darmawan Prasodjo mengaku bahwa PLN sendiri telah memulai pengembangan infrastruktur hidrogen, termasuk stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia, serta proyek-proyek pembangkit percontohan.
PT SMI, melalui platform SDG Indonesia One, akan memainkan peran kunci dalam menyediakan skema blended finance, dengan dukungan Uni Eropa melalui Agence Française de Développement (AFD).
“Kolaborasi ini menjadi katalisator percepatan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia menuju masa depan net zero,” kata Darmawan.