Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi BlackRock CS di Emiten Top ESG Indonesia, Lepas Ratusan Juta Saham di Pertamina Geothermal (PGEO)

Investor kakap seperti BlackRock dan Vanguard terpantau turut mengoleksi saham-saham dengan skor ESG terbaik di Indonesia
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com

Bisnis.com, JAKARTA – Nasib investasi berbasis environment, social and governance (ESG) di persimpangan jalan seiring dengan kembalinya Donald Trump ke tampuk kepemimpinan Negara Adidaya Amerika Serikat.

Badai yang melanda investasi ‘hijau’ makin kencang pada peralihan 2024 ke 2025. Terlihat dari gelombang eksodus bank-bank investasi dari aliansi iklim perbankan yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Nama-nama investor kakap seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley tercatat hilang dari daftar anggota Net Zero Bank Alliance (NZBA). Bank-bank ini mengumumkan keluar dari koalisi tersebut setelah BlackRock Inc. dan Vanguard Group Inc. dituduh pemerintah negara bagian Texas melanggar aturan antimonopoli karena regulasi berbasis iklim mereka dianggap mengganggu pasokan batu bara.

Di Tanah Air, investor jumbo seperti BlackRock dan Vanguard dengan aset triliunan dolar tercatat aktif merombak kepemilikan saham-saham Indonesia dalam portofolio mereka. Tak terkecuali pada saham korporasi-korporasi dengan nilai indeks ESG terbaik di pasar modal.

BlackRock tercatat masih mengoleksi 7,10 juta saham emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) pada awal 2025 berdasarkan data Bloomberg Terminal.

Meski demikian, volume tersebut turun signifikan dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III/2024 ketika BlackRock masih menggenggam 114,32 juta saham PGEO. Jika diakumulasi, BlackRock telah melepas 107,22 juta saham PGEO sepanjang kuartal IV/2024.

Data Bloomberg Terminal juga mengungkap bahwa modal rata-rata yang disiapkan BlackRock untuk membeli saham PGEO atau average cost basis per share berada di Rp1.192,71 per saham. Sementara itu, sampai penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025), saham PGEO dibanderol di harga Rp935 per saham.

Berdasarkan laporan Sustainalytics, perusahaan asal Amsterdam yang menilai level keberlanjutan perusahaan terbuka, nilai ESG teranyar PGEO berada di angka 7,11. Angka itu menempatkan PGEO sebagai perusahaan dengan skor ESG teratas di antara 647 perusahaan di sektor utilitas. Secara keseluruhan, PGEO menempati peringkat 63 dari 15.080 korporasi dunia yang diperingkat Sustainalytics.

Aktivitas investor asing juga terlihat di saham portofolio Grup Saratoga yang kini menempati peringkat tertinggi kedua skor ESG, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX).

Bank sentral Norwegia, Norges Bank, tercatat masih mengoleksi 59,80 juta saham MPMX pada awal 2025. Volume kepemilikan ini tak banyak berubah dalam tiga kuartal terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, Norges Bank mulai mengakumulasi saham MPMX secara signifikan pada kuartal II/2024. Saat itu, bank dengan aset ekuitas global senilai US$1,2 triliun tersebut memborong 59,40 juta saham MPMX.

Saham top ESG lainnya yang juga kerap dikoleksi investor jumbo adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Nama-nama seperti Vanguard, BlackRock dan Norges Bank tercatat mengisi daftar pemilik saham emiten plat merah tersebut.

Sustainalytics sendiri menyematkan nilai ESG 10,73 untuk JSMR, ketiga terbaik di Indonesia setelah PGEO dan MPMX.

Berdasarkan rekapitulasi Bloomberg Terminal, Norges Bank kini menggenggam 147,95 juta saham JSMR. Norges tercatat menambah kepemilikan saham JSMR secara signifikan pada kuartal II/2024 dengan pembelian 146,72 juta saham.

Sementara itu, Vanguard terpantau masih mengoleksi 84,86 juta saham JSMR sampai awal tahun. Volume kepemilikan Vanguard di JSMR tercatat tak banyak berubah dalam setahun terakhir.

Adapun untuk BlackRock, jumlah saham JSMR yang kini digenggam bertengger di 45,28 juta lembar. Bloomberg Terminal mencatat BlackRock mengoleksi saham JSMR dengan harga rata-rata pembelian sebesar Rp4.581,49 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper