Adapun komitmen DFC untuk perusahaan tersebut juga terkoordinasi dengan bank infrastruktur Indonesia PT SMI, pemberi pinjaman yang membiayai proyek saat ini.
“[Kesepakatan proyek panas bumi] dibiayai oleh US Development Finance Corporation, yang merupakan lembaga pembiayaan pembangunan kami. PT SMI juga ada di sana, jadi kami sangat gembira dengan kesempatan untuk meluncurkan proyek panas bumi ini,” terang Latortue.
Shinta, yang juga selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan bahwa kabar ini menjadi berita baik bagi pelanggan usaha swasta.
Menurutnya, pihak swasta juga sangat terlibat dalam proses JETP, menimbang proyek-proyek datang dari banyak pelaku usaha. Shinta juga menilai bahwa lapangan pekerjaan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam proyek kesepakatan iklim ini.
Terkait solar, pihaknya menunggu aturan dapat keluar yang nantinya juga dapat mendorong lebih banyak lagi untuk pendanaan.
Baca Juga
“Jadi fundingnya sebenarnya sudah siap dan proyek-proyek di pipeline juga sudah ada, namun menunggu aturan ini (solar) yang keluar, kemudian ini bisa bergulir jadi nanti lebih banyak lagi akan perusahaan yang bisa memanfaatkan dari segi JETP,” jelasnya.