Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di bidang petrokimia, solusi kimia dan infrastruktur di Indonesia, mendukung target bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional melalui kolaborasi penyediaan bahan baku infrastruktur dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
TPIA atau Chandra Asri Group, yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia Prajogo Pangestu, menyediakan material Asrene®SP4808 dengan formulasi khusus yang dapat diproduksi menjadi pipa High-Density Polyethylene (HDPE) dengan kelas PE 100 untuk fasilitas lapangan panas bumi.
Asrene®SP4808 juga merupakan resin lokal yang sudah memiliki sertifikasi SNI dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertinggi di Indonesia.
Pipa HDPE dengan formulasi khusus yang diaplikasikan pada lapangan panas bumi, menurut Chandra Asri, dapat menggantikan penggunaan pipa baja sekaligus menawarkan biaya material, biaya instalasi, dan biaya pemeliharaan atau total ownership cost yang relatif lebih murah.
“Dibandingkan pipa baja, pipa HDPE yang menggunakan bahan baku Asrene®SP4808 dengan formulasi khusus memiliki keunggulan lebih tahan terhadap korosi dan abrasi, dan keunggulan dari segi fleksibilitas dan elastisitas sehingga dapat menyesuaikan kontur area di lapangan panas bumi, ungkap General Manager Technical Service and Product Development Chandra Asri Group, Supriyanto, dalam pernyataan resmi, Rabu (7/2/2024).
Panas bumi atau Geothermal merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca secara signifikan dan dapat memenuhi kebutuhan listrik dengan memanfaatkan panas bumi yang tersedia di berbagai wilayah.
Baca Juga
Proyek PLTP juga menjadi salah satu penopang dalam mencapai target bauran EBT sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050.
Supriyanto, menyampaikan penyediaan bahan baku bermutu tinggi ini mencerminkan komitmen perseroan sebagai mitra pertumbuhan Indonesia dalam menghadirkan solusi infrastruktur bagi pengembangan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Dia mengungkapkan penggunaan Pipa HDPE dengan formulasi khusus sebelumnya telah diimplementasikan di Lapangan Panas Bumi Hamiding, Maluku Utara yang diaplikasikan pada fasilitas penunjang pasokan air pengeboran.
Sementara itu, di lapangan panas bumi Wayang Windu, Pangalengan, Jawa Barat, pipa HDPE diaplikasikan pada fasilitas penyaluran air campuran kondensat dengan suhu 55°C ke sumur injeksi.
“Dari penggunaan ini, pipa HDPE terbukti dapat menjadi pilihan terpercaya untuk fasilitas panas bumi karena keandalan serta perawatannya yang lebih minimal ketika sudah dioperasikan.”
Chandra Asri, emiten berkode saham TPIA, adalah perusahaan solusi kimia dan infrastruktur Indonesia, yang mengoperasikan satu-satunya naphtha cracker di Indonesia dengan memproduksi olefin (Ethylene, Propylene), Polyolefin (Polyethylene, Polypropylene), Pygas, dan Mixed-C4, serta merupakan satu-satunya produsen domestiK Styrene Monomer, Ethylene, Butadiene, MTBE, dan Butene. Saat ini perseroan tengah mengembangkan pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride berskala dunia.