Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Berambisi Listrik RI Dipasok 100% EBT dalam 10 Tahun

Presiden Prabowo menargetkan 100% listrik Indonesia dari energi baru terbarukan (EBT) dalam 10 tahun.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia dapat mengoptimalkan listrik berbasis energi bersih atau energi baru dan terbarukan (EBT) 100% dalam 10 tahun ke depan atau lebih cepat.

Ambisi tersebut merupakan bagian dari langkah untuk memperkuat ketahanan energi sebagai kedaulatan bangsa. Tak hanya EBT, pemerintah juga akan menggenjot produksi minyak dan gas (migas).

"Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus mencapai 100% pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat," kata Prabowo Pidato Penyampaian RAPBN 2026 dan Nota Keuangan, Jumat (15/8/2025).

Di sisi lain, orang nomor satu di Indonesia itu juga memastikan akan membuat harga energi terjaga, subsidi energi tepat sasaran dan adil. Dia mewanti-wanti agar subsidi energi tidak dinikmati oleh kelompok golongan yang mampu.

Dalam hal EBT, pemerintah akan mempercepat implementasi energi bersih. Prabowo menargetkan Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Dia optimistis target tersebut akan dicapai lebih cepat dari target Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Energi baru terbarukan adalah masa depan, kita harus genjot pembangunan pembangkit dari surya, dari hydro, dari panas bumi, dan dari bioenergi," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden RI ke-8 ini juga akan memastikan agar rakyat Indonesia dari kota hingga desa menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan.

Secara keseleruhan pada 2026 dukungan fiskal pemerintah untuk ketahanan energi mencapai Rp402,4 triliun. 

Untuk itu, berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro