Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afrika Selatan Susun Asuransi Banjir untuk Kota-Kota Besar

Afrika Selatan mengkaji asuransi banjir parametris untuk kota besar, guna mengatasi bencana iklim yang meningkat.
Warga melintasi banjir di Perumahan Sawangan Asri, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Banjir setinggi 1 - 1,8 meter ini menggenangi 40 rumah sejak pukul 22.00 WIB pada Senin (3/3/2025) malam. Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga melintasi banjir di Perumahan Sawangan Asri, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Banjir setinggi 1 - 1,8 meter ini menggenangi 40 rumah sejak pukul 22.00 WIB pada Senin (3/3/2025) malam. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Afrika Selatan sedang mempertimbangkan penerapan parametric insurance untuk melindungi kota-kota besar dari bencana banjir, dengan pembayaran klaim berdasarkan kejadian tertentu.
  • Serangkaian bencana iklim yang melanda negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan biaya bencana, memaksa pemerintah menggunakan dana dari anggaran layanan esensial.
  • Kajian asuransi ini merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko bencana yang disusun bersama Bank Dunia, dengan Axa Climate memimpin studi tersebut.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Afrika Selatan tengah mengkaji potensi penerapan skema asuransi banjir bagi kota-kota besar di negaranya, menyusul serangkaian bencana dalam beberapa tahun terakhir yang memaksa pemerintah mengeluarkan dana talangan.

Jenis asuransi yang dipertimbangkan adalah parametric insurance, yakni skema perlindungan dengan pembayaran klaim berdasarkan kejadian tertentu. Melalui skema ini, dana asuransi bakal dicairkan jika kriteria dalam suatu kejadian terpenuhi, seperti tingkat curah hujan yang melampaui ambang batas dan bukan berdasarkan nilai kerugian aktual. Karena pemicu klaim bersifat otomatis, pencairan dana bisa dilakukan lebih cepat.

Beberapa bencana terkait iklim dengan dampak besar tercatat melanda Afrika Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli tahun lalu, Cape Town dilanda curah hujan tertinggi dalam sejarahnya yang menyebabkan puluhan ribu rumah rusak. Sementara itu, pada 2022, sedikitnya 459 orang tewas ketika hujan deras melanda kota pelabuhan Durban. Kota Gqeberha juga terdampak banjir besar tahun lalu.

“Biaya bencana, baik yang berkaitan dengan iklim maupun lainnya, telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dana tanggap bencana sering kali diambil dari anggaran layanan esensial seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan,” tulis Kementerian Keuangan Afrika Selatan dalam dokumen resmi yang dirilis Jumat, dikutip dari Bloomberg, Senin (4/8/2025).

Kementerian menyatakan bahwa penggunaan asuransi parametris memerlukan perubahan regulasi. Kajian ini merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko bencana yang tengah disusun bersama Bank Dunia.

Axa Climate, unit dari perusahaan asuransi Prancis AXA SA, ditunjuk oleh Bank Dunia untuk memimpin kajian ini.

Dalam wawancara bulan lalu, CEO perusahaan asuransi milik negara Sasria SOC Ltd., Mpumi Tyikwe, menyatakan bahwa perusahaannya berencana memperluas cakupan layanan ke asuransi bencana iklim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro