Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah korban jiwa akibat banjir besar yang melanda Beijing, China, mencapai 30 orang per Senin (28/7/2025) malam, setelah hujan deras melanda kawasan tersebut selama beberapa hari berturut-turut menurut laporan kantor berita Xinhua.
Korban tewas dilaporkan berasal dari distrik-distrik pegunungan di utara Beijing, dengan 28 orang meninggal di Miyun dan dua lainnya di Yanqing. Xinhua tidak memerinci waktu maupun penyebab kematian para korban.
Hujan deras mulai mengguyur sejak Rabu (23/7/2025) pekan lalu dan mencapai puncaknya pada Senin. Curah hujan di distrik utara Beijing bahkan mencapai 543,4 mm atau hampir setara dengan rata-rata curah hujan tahunan kota tersebut yang sekitar 600 mm.
Pemerintah setempat telah mengevakuasi lebih dari 80.000 warga Beijing saat hujan memuncak. Sementara itu, sejumlah infrastruktur jalan dan jaringan komunikasi dilaporkan rusak, serta aliran listrik ke 136 desa terputus hingga Senin malam.
Intensitas hujan tertinggi tercatat pada Sabtu (25/7/2025) di distrik perbukitan Huairou. Kawasan ini diguyur hujan dengan intensitas mencapai 95,3 mm hanya dalam waktu satu jam.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pada Senin malam bahwa bencana alam ini telah menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian materiel yang berat di Beijing dan Provinsi Hebei, Jilin, dan Shandong. Xi juga memerintahkan upaya pencarian serta penyelamatan “secara total”.
Sementara itu, Perdana Menteri Li Qiang juga menyebut banjir di distrik Miyun, Beijing, telah menyebabkan korban besar, menurut laporan Xinhua.
Pemerintah kota Beijing telah mengeluarkan peringatan tertinggi untuk hujan dan banjir pada Senin, serta mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah.
Seiring dengan peringatan ini, lebih dari 730 juta meter kubik air telah mengalir ke Waduk Miyun, waduk terbesar di wilayah utara China, hingga Selasa pagi. Sekitar 120 juta meter kubik di antaranya telah dibuang sejak Minggu sore.
Pemerintah setempat juga memperingatkan warga untuk menjauhi hilir sungai karena debit air tinggi yang diperkirakan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China pada Selasa (29/7/2025) menyatakan telah mengalokasikan dana darurat sebesar 200 juta yuan (sekitar US$27,9 juta) untuk mendukung upaya penanggulangan banjir di Beijing. Dana tersebut akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur transportasi, air bersih, layanan kesehatan, dan fasilitas publik lainnya di Miyun dan Huairou.
Kementerian Keuangan China juga telah mengucurkan tambahan 350 juta yuan pada Selasa untuk mendukung bantuan bencana di Beijing dan provinsi-provinsi terdampak lainnya.