Bisnis.com, JAKARTA —Tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah ke pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).
Hal ini merupakan upaya bagi industri properti menyusul komitmen untuk mengurangi jejak karbon secara nasional dan global. Saat ini sejumlah masyarakat Indonesia sebagai konsumen juga sudah memiliki kesadaran (awareness) untuk memiliki hunian yang lebih hijau.
Managing Director Lodji Group Martinus Chandra mengatakan tren masyarakat saat ini mencari hunian yang ramah lingkungan agar dapat mendukung gaya hidup sehat. Hal ini yang membuat pengembangan berkelanjutan sangat penting dilakukan. Adapun perusahaan tengah mengembangkan Mekar Lodji Parahyangan di Rancaekek Timur Bandung sebanyak 2.100 unit rumah di lahan seluas 26 hektare. Kawasan hunian tersebut mengusung konsep oase hijau dengan sentuhan arsitektur tropis minimalis modern bergaya Skandinavian.
"Kami tetap mempertimbangkan detail-detail yang dipengaruhi oleh kondisi iklim tropis. Kami mendesain pencahayaan alami dan sirkulasi udara sehingga dapat menjadi hunian yang asri dan ramah lingkungan," ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Pihaknya tak menampik kondisi kualitas udara di Rancaekek tidak begitu baik sehingga dilakukan dengan memperbanyak ruang terbuka hijau. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hunian yang lebih sehat dengan memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara.
"Begitu memasuki kawasan ini yang dikelilingi oleh deretan pegunungan, nuansa hijau pepohonan, gemericik air kolam besar ikan dan tatanan landscape yang terencana sehingga terasa sebagai lingkungan hunian sejuk dengan kualitas udara yang lebih baik," katanya.
Baca Juga
Dalam upaya menghindari resiko banjir, pengembang bekerjasama dengan unit pemerintah daerah setempat membangun saluran khusus drainase selebar 7 meter sepanjang kurang lebih 375 meteryang terkoneksi dengan 2 danau retensi di kawasan untuk mengalirkan air hujan langsung menuju Sungai Cimande.
Dia optimistis permintaan hunian di Rancaekek akan tinggi. Hal ini karena minat masyarakat terhadap kebutuhan rumah dengan kisaran harga Rp300 hingga Rp600 juta masih tetap tinggi.
"Area Rancaekek memiliki tingkat aktivitas produksi dan juga kegiatan masyarakat yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Bandung sekitarnya. Dari segi positifnya, kegiatan perekonomian pada area tersebut cukup berkembang," ucapnya.
Adapun pengembang mengembangakn hunian mulai dari luas tanah 60 meter persegi hingga 70 meter persegi dan luas bangunan 34 meter persegi hingga 73 meter persegi dengan harga Rp300 juta hingga Rp600 juta. Hunian ini akan selesai dibangun pada pertengahan tahun 2026.
"Kami memahami bahwa banyak dari mereka yang terkendala dengan hutang dan cicilan lainnya. Kami memberikan kemudahan bagi konsumen yang tidak bisa mengakses perbankan dapat mencicil kepada developer selama 60 kali tanpa bunga. Saya optimistis proyek ini akan direspons positif baik oleh end user maupun investor," tutur Martinus.