Bisnis.com, JAKARTA — Selama hampir dua tahun, Amerika Serikat telah berada di posisi yang unggul dalam tarik menarik di badan penentu standar utama untuk industri perbankan terkait pemberi pinjaman harus mengelola risiko yang ditimbulkan oleh pemanasan global.
Dilansir Bloomberg, pada pekan lalu, telah terjadi perdebatan di dalam Komite Basel untuk pengawasan perbankan yang merupakan sekelompok regulator keuangan utama dunia dan bank sentral yang mengoordinasikan aturan dan pengawasan pemberi pinjaman.
Badan pengatur AS yang dipimpin oleh Federal Reserve mengatakan proposal Komite Basel untuk menjadikan risiko iklim sebagai fokus aturan keuangan global melampaui tujuannya dimana telah menekan komite untuk melemahkan program iklimnya. Sementara itu, Bank Sentral Eropa telah menjadi pendukung setia persyaratan iklim yang lebih ketat.
Selama 18 bulan terakhir, yang sangat disesalkan oleh Eropa dan AS telah memenangkan konsesi dengan mengambil sikap keras terhadap komite tersebut. Hal ini termasuk menghentikan pembicaraan tentang pengenalan aturan modal di seluruh industri sebagai tuas regulasi untuk mengatasi risiko iklim bank.
AS juga telah memastikan pengungkapan iklim kuantitatif seperti emisi yang dibiayai dan paparan terhadap risiko fisik akan tunduk pada kebijaksanaan yurisdiksi. Untuk memenangkan tuntutan AS, ketua Komite Basel dan Gubernur Bank Sentral Swedia Erik Thedeen mengajukan proposal untuk membubarkan gugus tugas yang mengawasi pekerjaan iklim. Namun, saran tersebut ditolak oleh sekelompok kepala bank sentral dan regulator yang membentuk Komite Basel.
Namun demikian, kemungkinan masih terlalu dini bagi mereka yang khawatir tentang perubahan iklim. Nasib jangka panjang Gugus Tugas Risiko Keuangan Terkait Iklim (TFCR), yang menjadi pusat segala hal terkait iklim di komite tersebut, masih belum jelas. Kenyataannya, TFCR kini berisiko menjadi alat tawar-menawar dalam pembicaraan mendatang dengan AS untuk mengadopsi paket akhir reformasi bank Basel III, yang disetujui negara lain untuk dilaksanakan pada 2023.
Baca Juga
Seperti halnya Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan G-20, ketidakpercayaan mendalam Presiden ASDonald Trump terhadap multilateralisme juga menimbulkan ancaman serius bagi Komite Basel. Pada gilirannya dapat berdampak buruk pada kemampuan industri keuangan untuk bersiap menghadapi guncangan ekonomi yang ditimbulkan oleh peristiwa cuaca ekstrem dan aset yang mungkin terlantar.