Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Peringkat Ketiga Penghasil Emisi Metana Sektor Batu Bara Terbesar

Sektor batu bara Indonesia menghasilkan emisi metana sebanyak 2,4 juta ton pada 2024, dengan dampak iklim yang setara dengan
Ilustrasi Kapal Tongkang /ANTARA-Nova Wahyudi
Ilustrasi Kapal Tongkang /ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Laporan Global Methane Tracker yang diterbitkan oleh International Energy Agency (IEA) mengungkap bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai penghasil emisi metana sektor batu bara terbesar di dunia pada 2024.

Aktivitas produksi batu bara di Indonesia melepaskan 2,4 juta ton metana (CH₄) pada 2024. Volume emisi metana ini setara dengan dampak iklim jangka pendek yang ditimbulkan oleh 198 juta ton karbon dioksida (CO2).

Sebagai perbandingan, peringkat pertama emisi metana dari sektor batu bara ditempati China dengan volume 18,5 juta ton. Kemudian disusul Rusia sebesar 3,4 juta ton. India dan Amerika Serikat masing-masing menghasilkan emisi metana dari sektor batu bara sebanyak 1,9 juta ton dan 1,7 juta ton.

Emisi metana Indonesia pada 2024 juga 26% lebih tinggi dibandingkan emisi dari seluruh sektor transportasi pada 2019, jika dihitung menggunakan Potensi Pemanasan Global (Global Warming Potential) metana selama 20 tahun sebesar 82,5 kali.

Jumlah tahunan tersebut jauh lebih besar daripada emisi metana tambang batu bara yang dilaporkan Indonesia ke UNFCCC pada 2019, yang hanya sekitar 100.000 ton metana. Hal ini mengindikasikan adanya masalah pelaporan metana yang kurang akurat.

Penelitian Ember sebelumnya mengaitkan permasalahan pelaporan ini dengan metode estimasi yang belum diperbarui. Indonesia juga didesak untuk meningkatkan pemantauan metana sebagai bagian dari komitmennya terhadap Global Methane Pledge.

“Data menunjukkan bahwa emisi metana dari tambang batu bara Indonesia secara signifikan jauh di atas apa yang dilaporkan, dengan intensitas metana 12,5 kali lebih tinggi dibandingkan faktor emisi yang saat ini digunakan oleh pemerintah,” kata Analis Senior Iklim dan Energi Indonesia di Ember Dody Setiawan, dikutip dari siaran pers, Kamis (8/5/2025).

Untuk meningkatkan akurasi inventaris emisi dan mendorong akuntabilitas di tingkat perusahaan, Dody mengatakan Indonesia bisa memulai mengukur emisi batu bara secara langsung dan mengembangkan faktor emisi yang spesifik berdasarkan wilayah.

Selain itu, perbaikan metode perhitungan emisi juga akan membantu perusahaan tambang batu bara melaporkan emisinya secara lebih akurat, sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan.

IEA dalam laporannya menekankan bahwa penurunan emisi metana sesuai target tidak memerlukan terobosan teknologi baru. Mereka juga menggarisbawahi bahwa upaya untuk memangkas hingga separuh emisi metana tambang batu bara tidak memerlukan biaya tinggi.

Sektor bahan bakar fosil sendiri bertanggung jawab atas hampir sepertiga dari total emisi metana. Produksi minyak, gas, dan batu bara yang mencapai rekor, ditambah dengan upaya mitigasi yang terbatas, membuat emisi metana mencapai 120 juta ton per tahun.

IEA menyebutkan bahwa metana bertanggung jawab atas sekitar 30% peningkatan suhu global sejak Revolusi Industri, sehingga pengurangan emisi metana secara cepat dan berkelanjutan sangat penting untuk membatasi pemanasan dalam jangka pendek.

Metana memiliki masa hidup di atmosfer yang jauh lebih pendek dibandingkan karbon dioksida, yakini sekitar 12 tahun dibandingkan dengan ratusan tahun. Namun metana menyerap lebih banyak energi selama berada di atmosfer.

Metana juga mempengaruhi kualitas udara karena dapat membentuk ozon permukaan (troposfer), yaitu polutan berbahaya. Kebocoran metana juga dapat menimbulkan risiko ledakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper