Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan proyek properti tidak hanya sekadar membangun saja tetapi juga mulai memperhatikan kondisi lingkungan.
Pasalnya, pengembangan proyek properti kerap disebut merusak alam karena mengubah fungsi lahan hingga eksploitasi kawasan.
Direktur Eksekutif Summarecon Bandung Hindarko Hasan mengatakan pengembangan proyek Summarecon pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Pihaknya menanam lebih dari 20.000 pohon baru dan melestarikan pohon eksisting semaksimal mungkin serta memiliki lahan pembibitan (nursery) di Summarecon Bandung. Danau dan pepohonan ini sebagai upaya menjaga habitat satwa lokal seperti burung kuntul kerbau dan burung blekok.
Selain itu, juga secara rutin memproses 5.000 ton sampah organik per tahun dan mendonasikan lebih dari 100 ton sampah plastik bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk didaur ulang.
Sebagai paru-paru kota dan untuk kenyamanan warga dibangun Taman Sumringah, taman publik lainnya, bike sharing, jalur sepeda, dan lain-lain. Lalu juga menerapkan konsep rumah adem di setiap rumah yang dijual untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan memaksimalkan udara alami (non AC).
Baca Juga
"Kami nyediain ruang terbuka hijau termasuk danau, penanaman pohon, hingga pengolahan sampah. Taman dan enam buah danau luasnya 27 hektare. Kami menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik di dalam kawasan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/3/2025).
Untuk mengatasi kondisi lahan yang lunak, Summarecon Bandung menerapkan teknologi Prefabricated Vertical Drainage (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drains (PHD) sebagai upaya memperbaiki kondisi tanah.
Adapun saat ini tengah dikembangkan hunian baru klaster Ivora berkonsep rumah tumbuh yang memungkinkan pemiliknya mengembangkan rumah sesuai kebutuhan.
“Hunian baru in harga friendly untuk menjangkau lebih banyak lagi segmen market di Bandung dan sekitarnya. Lokasi terdepan dari Jalan Soekarno Hatta dan di sebelah Sekolah Sedaya Bintang,” katanya.
Rumah ini memiliki konsep modern dengan tata ruang nyaman dan fungsional untuk aktivitas sehari-hari. Selain iut, lahan di dalam rumah Cluster Ivora yang bisa dikembangkan pemiliknya menyesuaikan kebutuhan.
Hunian ini memiliki dua lantai dengan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. Untuk keamanan dan kenyamanan, rumah di Cluster Ivora dilengkapi smart lock system dan koneksi internet kencang fiber optic.
“Ada lebar 7 meter dengan panjang 12 meter dan lebar 9 meter dengan panjang 12 meter, harga seharga mulai Rp1,6 miliar. Kami komitmen dalam membangun hunian nyaman, banyak ruang terbuka hijau dalam kawasan,” tuturnya.