Bisnis.com, JAKARTA —Pengembangan konsep hijau tidak hanya dilakukan pada rumah tapak saja tetapi juga diterapkan pada hunian vertikal.
Adapun menurut konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL), sektor kondominium dan apartemen memiliki tingkat adopsi bangunan gedung hijau di bawah 5% jika dibandingkan kawasan perumahan dan gedung perkantoran.
PT Ciputra Devekompent Tbk (CTRA) berkomitmen dalam pembangunan berkelanjutan. Selain membangun kawasan perumahan yang ramah lingkungan, juga dilakukan pengembangan hunian vertikal yang mengusung green development.
General Manager Marketing PT Ciputra Devekompent Tbk Andreas Raditya mengatakan pengembangan green development telah dilakukan salah satunya di Apartemen Newton 2 di Jakarta Selatan. Konsep pengembangan Newton 2 disesuaikan dengan kebutuhan era new normal.
Desain Apartemen Newton 2 mengusung pendekatan green development dimana terdapat open space dengan akses teknologi canggih dan fasilitas penunjang lainnya.
“Pengembangan keseluruhan juga menerapkan prinsip green environment untuk mencapai Excellence In Design For Greater Efficiencies (EDGE). High rise ini ada efisiensi energi yang dihasilkan sehingga memang menarik bagi konsumen. Apalagi di tengah perkotaan mencari hunian highrise yang ramah lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/3/2025).
Baca Juga
Adapun realisasi penjualan The Newton 2 di Ciputra World Jakarta 2 mencapai 110% pada 2024. Beberapa faktor utama menjadi pendorong kesuksesan The Newton 2 yakni insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% yang membuat penghematan setara diskon 11%. Selain itu, yield atau tingkat sewa di kawasan Ciputra World Jakarta 2 mencapai lebih dari 8% per tahun.
“Unit studio di The Newton 1 saat ini disewakan dengan harga sekitar Rp7 juta per bulan, menjadikannya alternatif yang lebih menarik dibandingkan kos eksklusif di kawasan Kuningan dengan harga sewa yang serupa,” katanya.
Dari sisi harga, The Newton 2 menjadi satu-satunya apartemen di Jakarta dengan harga mulai dari Rp1 miliaran, sementara rerata proyek lain di kawasan tersebut sudah di atas Rp2 miliar hingga Rp3 miliar.
Selain itu, tren Work From Office (WFO) yang kembali meningkat turut mendorong kenaikan permintaan hunian di pusat kota. Sebagai proyek Transit-Oriented Development (TOD), apartemen ini hanya berjarak beberapa langkah dari Stasiun MRT Bendungan Hilir, yang semakin memperkuat daya tarik bagi profesional muda yang ingin menghemat waktu perjalanan.
Di tahun lalu, The Newton 2 telah memasuki tahap serah terima unit. Dari total 600 unit yang tersedia, 70% telah terjual, sementara 30% sisanya masih dalam tahap pemasaran.
“Kami optimistis bisa terjual habis. Kami menerima penghargaan sebagai the best developer dari Bank BNI berkat dominasi transaksi KPA yang mencapai 80% dari total penjualan,” ucapnya.