Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Beri Bocoran Tren Pembiayaan Hijau Sektor Perbankan

OJK memperkirakan tren pertumbuhan pembiayaan hijau atau berkelanjutan sektor perbankan akan melanjutkan pertumbuhan
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pembiayaan hijau dari sektor perbankan akan melanjutkan tren pertumbuhan, sejalan dengan upaya Indonesia mencapai target net zero emission (NZE) 2060.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (PBKN) OJK Dian Ediana Rae mengemukakan perbankan nasional sejauh ini telah memperlihatkan komitmen yang kuat dalam mendukung pembiayaan hijau dan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG).

“Tren peningkatan kredit/pembiayaan hijau tersebut diproyeksikan akan terus meningkat, seiring dengan dukungan perbankan terhadap target NZE Indonesia pada 2060 atau lebih cepat,” kata Dian dalam jawaban tertulis yang diterima Jumat (21/2/2025).

Dian menjelaskan salah satu faktor yang mendukung tren pertumbuhan tersebut adalah penerbitan panduan dari OJK dalam Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS). Panduan terpadu ini memuat aspek-aspek yang mencakup tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan untuk membantu bank menilai ketahanan model bisnis mereka terhadap perubahan iklim.

Selain itu, terdapat pula Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi kedua yang terbit pada Februari 2025. TKBI memuat klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya dan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.

“Taksonomi ini berfungsi sebagai panduan bagi sektor keuangan dalam mengidentifikasi dan mengalokasikan pembiayaan ke proyek-proyek hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.

Meski prospek pertumbuhan terbuka, Dian tidak memungkiri pembiayaan hijau menghadapi tantangan besar secara global. Hal ini setidaknya terlihat dari mundurnya Amerika Serikat (AS) dari komitmen iklim Paris Agreement serta gelombang eksodur bank-bank terkemuka AS dari Net-Zero Banking Alliance (NZBA).

“Akan tetapi, Indonesia menerapkan sustainable finance berdasarkan kepentingan dan kebijakan domestik serta komitmen di forum-forum internasional,” kata Dian.

Data yang dihimpun OJK memperlihatkan bahwa total penyaluran kredit atau pembiayaan berkelanjutan perbankan telah mencapai Rp1.959 triliun sepanjang 2023. Nilai ini naik 39,03% dibandingkan dengan 2022 yang berada di angka Rp1.409 triliun.

OJK belum merilis nilai penyaluran pembiayaan hijau sepanjang 2024 karena proses pelaporan dari perbankan masih berjalan, sesuai dengan batas waktu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper