Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) siap terus mendukung kebijakan pemerintah menerapkan program mandatori biodiesel sebagai salah satu cara untuk mencapai nett zero emission.
Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Komunikasi Aprobi Catra De Thouars mengatakan mengapresiasi kerja sama stakeholder yang mendukung implementasi program mandatori biodiesel yang berjalan hingga saat ini.
“Saat ini, program mandatori B40 berjalan dengan baik dimana produsen biodiesel telah mendistribusikan FAME bulan Januari 2025 hingga 100% sesuai dengan purchase order [PO] yang diterbitkan oleh badan usaha BBM,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
Selanjutnya, dikatakan Catra, memasuki Februari 2025 badan usaha BBM khususnya PT Pertamina Patra Niaga telah menerbitkan PO yang meningkat dari bulan sebelumnya.
Untuk mendukung implementasi B40, ada 24 Perusahaan produsen biodiesel yang berpartisipasi untuk mendistribusikan FAME ke 28 Perusahaan atau badan usaha BBM yang ditugaskan oleh Kementerian ESDM dalam pencampuran minyak solar untuk B40. Adapun total alokasi FAME mencapai 15,6 juta Kiloliter untuk 2025.
Pemerintah juga telah menetapkan mekanisme harga biodiesel untuk 2025 dengan dua kategori pembiayaan biodiesel yaitu Public Service Obligation (PSO) dan Non PSO.
Baca Juga
Terpisah, di sela International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) 2025, Manajer Industrialisasi Sales Pertamina Patra Niaga, Samuel Hamonangan Lubis menekankan pentingnya biodiesel berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.
"Kini, kita berharap bisa melanjutkan ke B50 pada 2026, dan bahkan B100 di masa depan, kita harus mempersiapkan ini untuk mendapatkan energi yang berkelanjutan," ujarnya.
Selain mendukung program mandatori biodiesel, Pertamina juga berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan bahan bakar fosil melalui diesel HVO (hydrotreated vegetable oil) sebagai alternatif.