Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ATR Jamin Ketersediaan Lahan Sejumlah Program Prioritas Prabowo

Kementerian ATR memiliki 854.662 hektare cadangan tanah telantar dan tambahan 10.000 hektare tanah hasil konversi dari HGU ke HGB akibat perubahan tata ruang.
Ilustrasi penggunaan lahan untuk program 3 juta rumah. /Istimewa
Ilustrasi penggunaan lahan untuk program 3 juta rumah. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ketersediaan lahan untuk mendukung sejumlah program prioritas Presiden Prabowo Subianto seperti swasembada pangan, pembangunan 3 juta rumah, dan pemerataan ekonomi sangat penting dilakukan. 

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan pihaknya memiliki 854.662 hektare cadangan tanah telantar dan tambahan 10.000 hektare tanah hasil konversi dari Hak Guna Usaha (HGU) ke Hak Guna Bangunan (HGB) akibat perubahan tata ruang.

Menurutnya, dari total cadangan tersebut, sebanyak 209.780 hektare dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Langkah ini diharapkan mampu memastikan ketersediaan lahan pertanian yang cukup untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan,” ujarnya dilansir Antara, Sabtu (18/1/2025). 

Selain itu, 567.585 hektare tanah telah dialokasikan kepada Kementerian Transmigrasi untuk mendukung relokasi penduduk ke wilayah-wilayah baru, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, sekaligus mengurangi tekanan penduduk di daerah padat.

Untuk mendukung program perumahan rakyat, terdapat 77.297 hektare lahan ditambah 10.000 hektare hasil konversi telah dialokasikan untuk pembangunan pemukiman. Hal ini memastikan kelancaran program pembangunan 3 juta rumah yang telah dicanangkan pemerintah.

Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mengoptimalkan tanah yang tidak produktif untuk mendukung agenda prioritas nasional.

“Kami rasa untuk program 3 juta rumah, ketersediaan tanah tidak ada masalah. Kemarin juga sudah kami laporkan kepada menteri terkait, dan semua berjalan dengan lancar,” katanya. 

Sekretaris Dirjen Pengendalian & Penertiban Tanah dan Ruang Kementerian ATR/BPN Ariodilah Virgantara menuturkan pemerintah mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto.

Kendati demikian, program ini didukung penuh oleh pihak kementerian, pengendalian dan pengaturan lahan harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Ini termasuk komitmen untuk membangun serta menjaga fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum) di kawasan hunian,” ucapnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Kreasi Prima Nusantara Hadiana mengatakan pihaknya berkomitmen dalam membangun hunian program 3 juta rumah yang sesuai dengan aturan penggunaan lahan.

“Program ini sangat baik dan perlu kita dukung, meskipun perlu kerja ekstra. Kami berkomitmen untuk terus membangun perumahan-perumahan berikutnya sehingga dapat membantu masyarakat mendapatkan rumah yang merupakan salah satu dari 3 kebutuhan pokok manusia,” terangnya. 

Menurutnya, pengembangan proyek ke depan akan difokuskan untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) baik untuk berupa rumah komersial maupun rumah subsidi.

Pihaknya tidak hanya fokus berbisnis membangun rumah, tetapi lebih dari itu juga ingin berkontribusi pada pengurangan backlog perumahan yang mayoritas merupakan MBR dan membantu MBR untuk mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau.

Hingga saat ini, Kreasi Prima Land telah membangun total sebanyak 3.545 unit rumah dari delapan proyek perumahan yang dikembangkan.

Adapun PT Kreasi Prima Nusantara menggelar akad massal perdana hunian MBR di Perumahan Pesona Prima 8 Banjaran yang berlokasi di Soreang, Kabupaten Bandung. Kegiatan akad massal perumahan ini digelar dalam dua gelombang yakni gelombang pertama akad massal pada 4 Januari 2025 dengan 78 unit rumah dan gelombang kedua dilaksanakan pada Sabtu, 18 Januari 2025, dengan jumlah 80 unit rumah dengan pembiayaan BTN Syariah. Pembangunan Pesona Prima 8 Banjaran telah mencapai 75% dari total 508 unit yang direncanakan. Hingga saat ini, sebanyak 381 unit telah terbangun

“Dari 508 unit rumah rencananya akan kami bangun, sebanyak 371 unit merupakan rumah subsidi,” ujarnya. 

Mayoritas pembeli berasal dari wilayah Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, dengan latar belakang profesi yang beragam, termasuk ASN, TNI, POLRI, karyawan swasta, BUMN, dan sektor nonformal sesuai kriteria MBR. Hal ini mencerminkan keberhasilan Kreasi Prima Land dalam menyediakan hunian yang terjangkau untuk berbagai lapisan masyarakat.

“Kami berkomitmen konsumen dapat nyaman menghuni rumah, menjaga lingkungan tetap asri, dan menjalin hubungan bertetangga yang harmonis,” kata Hadiana


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper