Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLH Jamin Karhutla Tak Berdampak Program Dana Karbon Bank Dunia

KLH pastikan karhutla tak ganggu program dana karbon Bank Dunia di Jambi. Dana US$70 juta tetap disalurkan untuk pengelolaan hutan berkelanjutan.
Foto udara asap membumbung tinggi dari kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (19/9/2023). Lahan gambut tersebut terbakar sejak Kamis (31/8). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto udara asap membumbung tinggi dari kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (19/9/2023). Lahan gambut tersebut terbakar sejak Kamis (31/8). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memastikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak berpengaruh terhadap program dana kemitraan karbon yang dikucurkan Bank Dunia untuk Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dana iklim hijau (Green Climate Fund/GCF) telah melakukan verifikasi cukup mendalam terkait dengan kesiapan Provinsi Jambi mengoperasikan program tersebut dan kejadian karhutla tidak ada kaitannya dengan program karbon.

"Pembiayaan dari GCF harus tetap jalan, karena ini adalah kredibilitas negara kita," ujarnya dilansir Antara, Kamis (31/7/2025). 

GCF telah melakukan penghitungan sebelum tahun 2020 dan atas dasar itu Pemerintah Indonesia mendapat penghargaan berupa dana karbon yang selanjutnya dibagi ke daerah penghasil seperti Provinsi Jambi.

Menurutnya, hutan di Jambi memiliki nilai ukur tinggi sehingga Pemerintah menginginkan program Bank Dunia terhadap dana kemitraan karbon tersebut bisa terus berjalan karena menyangkut kredibilitas negara Indonesia di mata internasional.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Sudirman mengatakan Jambi diproyeksikan mendapat dana karbon sebesar US$70 juta atau setara Rp1,1 triliun dari Bank Dunia untuk mendukung pengelolaan kawasan hutan secara berkelanjutan.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi deforestasi dan degradasi lahan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

Menurutnya, program ini relevan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Jambi dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program, ungkapnya, karena memiliki kekayaan hutan yang menjadi salah satu penopang utama ekosistem Sumatera.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro