Bisnis.com, JAKARTA — Pasar global untuk dana berkelanjutan (sustainable fund) mencatatkan pemulihan pada kuartal II/2025, setelah pada tiga bulan pertama tahun ini membukukan rekor penarikan terbesar. Laporan Morningstar Inc. menyebutkan aliran dana kembali menguat, didorong oleh kinerja positif di Eropa.
“Dana berbasis ESG [environment, social, and governance] pulih pada kuartal II/2025 di tengah volatilitas dan tekanan yang dipicu ketegangan geopolitik dan tarif Amerika Serikat,” ujar Hortense Bioy, Head of Sustainable Investing Research di Morningstar Sustainalytics, dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/7/2025).
Menurut Morningstar, dana investasi berkelanjutan secara global membukukan arus masuk bersih senilai US$4,9 miliar pada kuartal II/2025, berbalik arah dari arus keluar sebesar US$11,8 miliar pada kuartal sebelumnya.
Eropa mencatat pemulihan terbesar dengan aliran masuk US$8,6 miliar setelah mengalami penarikan US$7,3 miliar pada kuartal I/2025. Sebaliknya, kondisi di Amerika Serikat masih tertekan, dengan penarikan dana mencapai US$5,7 miliar. Tren di AS menandai arus keluar berturut-turut dalam 11 kuartal terakhir.
Manajer aset di AS kini memang makin mengurangi eksposur terhadap aspek ESG, terlebih dengan tekanan politik dari Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump terhadap strategi investasi berkelanjutan.
“Meskipun situasi di AS masih suram, dana ESG di kawasan lain tetap menarik minat investor, dan regulator di luar AS sebagian besar tetap konsisten dengan kebijakannya,” kata Bioy.
Baca Juga
Secara global, total aset yang diinvestasikan dalam dana berkelanjutan mencapai sekitar US$3,5 triliun per akhir Juni 2025. Sebagian besar dana tersebut, sekitar US$3 triliun, berasal dari Eropa, sementara AS mencatatkan sekitar US$355 miliar.
Jumlah peluncuran dana ESG baru juga meningkat pada kuartal II/2025. Sebanyak 72 produk baru diluncurkan secara global, naik dari 57 produk pada kuartal sebelumnya. Asia, di luar Jepang, menjadi pendorong utama dengan lebih dari 40 peluncuran dana baru, didukung oleh program insentif baru di Thailand.
Adapun aliran dana yang masuk ke investasi ESG di Asia kecuali Jepang pada kuartal II/2025 mencapai US$2 miliar, turun dari kuartal I/2025 yang mencapai US$2,3 miliar.
BlackRock Inc. masih menempati posisi teratas sebagai manajer dana berkelanjutan terbesar berdasarkan nilai aset, diikuti oleh UBS Group AG dan Amundi SA, menurut laporan Morningstar.