Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Amankan Rp162 Triliun untuk Proyek Energi Bersih dari Arab Saudi

Danantara berhasil mengamankan pendanaan sebesar US$10 miliar dari perusahaan Arab Saudi. Dana tersebut a
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investas (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mendapat dana sebesar US$10 miliar atau Rp162 triliun dari perusahaan energi asal Arab Saudi, ACWA.

CEO Danantara, Rosan P Roeslani mengungkap sejumlah kesepakatan terjadi saat Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud di Jeddah.

Salah satu kesepakatan tersebut terkait pendanaan kepada Danantara senilai US$10 miliar.

"Ada beberapa kesepakatan, kalau di saya (Danantara) saja nilainya US$10 miliar. Kalau secara keseluruhan, totalnya US$27 miliar," kata Rosan, Minggu (13/7/2025).

Lebih lanjut, kata Rosan melalui akun Instagramnya, dana jumbo tersebut akan digunakan untuk proyek-proyek energi bersih. Selain pendanaan, pertemuan Prabowo dan MBS juga melahirkan kesepakatan kerja sama pembentukan Supreme Council atau majelis tertinggi.

Sebelumnya,  BPI Danantara dikabarkan juga bakal menarik dana awal senilai US$3 miliar dari fasilitas kredit US$10 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai investasi seperti proyek pabrik kimia dan pembiayaan bersama dengan sovereign wealth fund  milik Qatar dan Tiongkok.

Mengutip Reuters, fasilitas kredit tersebut berasal dari 5 bank asing yang bakal menjadi salah satu pinjaman terbesar yang disalurkan bank swasta di Asia Tenggara setelah penarikan penuh. Fasilitas kredit itu juga merupakan pendanaan pertama sektor swasta bagi Danantara yang didirikan pada Februari 2025 lalu. 

Danantara, tulis Reuters, tidak berkomentar terkait kabar itu. Dua sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut meminta tetap anonim lantaran tidak berwenang berbicara kepada media. 

Salah satu proyek yang akan menggunakan penarikan dana awal itu ialah pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride senilai US$800 juta milik PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), kata salah satu sumber itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper