Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Hijau Bank Mandiri (BMRI) Sentuh Rp148 Triliun pada Kuartal I/2025

Mayoritas kredit hijau ini menyasar sektor pertanian berkelanjutan dengan nilai Rp109,3 triliun
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Performa kredit hijau emiten bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperlihatkan pertumbuhan pada kuartal I/2025. Kinerja ini didukung oleh penyaluran pinjaman ke proyek-proyek berkelanjutan hingga transisi energi.

Mengacu pada laporan tahunannya, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit hijau sebesar Rp148 triliun sepanjang kuartal I/2025. Nilai tersebut merefleksikan pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sebesar 12,97% daripada Rp131 triliun pada kuartal I/2024.

Mayoritas kredit hijau ini menyasar sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), yakni sebesar Rp109,3 triliun. Kemudian pembiayaan ke energi terbarukan sebesar Rp12 triliun dan produk ramah lingkungan (eco-efficient products) sebesar Rp10,7 triliun.

Ada pula kredit hijau sebesar Rp8 triliun yang menyasar sektor transportasi bersih dan Rp6,8 triliun untuk sektor bangunan hijau. Sisa sebesar Rp1,2 triliun turut disalurkan untuk membiayai pengelolaan air berkelanjutan.

Di tengah pertumbuhan kredit hijau, Bank Mandiri melaporkan adanya kenaikan pembiayaan untuk sektor energi fosil, dari Rp21 triliun pada kuartal I/2024 triliun menjadi Rp24 triliun pada kuartal I/2025.

“Untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru, kami telah mempertimbangkan kesesuaian jangka waktu pembiayaan agar selaras dengan jadwal transisi energi pemerintah,” tulis manajemen Bank Mandiri dalam materi presentasi yang dipublikasikan Rabu (30/4/2025)/

Adapun outstanding kredit untuk sektor energi terbarukan sepanjang kuartal I/2025 bernilai Rp12 triliun, naik daripada kuartal I/2024 sebesar Rp10 triliun.

Bank Mandiri turut melaporkan bahwa pembiayaan yang disalurkan per kuartal I/2025 merefleksikan emisi karbon dengan total volume 19,4 juta ton setara karbon. Sektor pembangkit listrik menjadi target pembiayaan dengan emisi karbon terbanyak, yakni 2,23 juta ton setara karbon. Kemudian sektor peternakan menyumbang 1,52 juta ton CO2 ekuivalen dan minyak dan gas sebesar 1,22 juta ton karbon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper