Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Energi AS (DOE) mengusulkan penutupan Kantor Demonstrasi Energi Bersih (OCED), sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk menginisiasi dan mendemonstrasikan teknologi energi bersih, termasuk carbon capture, penangkapan udara langsung, energi surya, dan hidrogen.
Mengutip Bloomberg, penutupan kantor yang menginisiasi dan mendemonstrasikan teknologi ini digadang-gadang bakal menghemat anggaran mencapai US$9 miliar.
Dalam rencana yang masih belum final ini, agensi dengan anggaran US$27 miliar ini akan dipangkas menjadi hanya 35 karyawan. Saat ini, kantor tersebut mempekerjakan sekitar 250 orang.
Nantinya, fungsi dari OCED akan dilebur dalam DOE. Adapun program-program inovasi energi bersih senilai US$10 miliar dan “Hidrogen Hubs” senilai US$3 miliar tetap dilanjutkan.
Dana untuk Hidrogen Hubs digunakan untuk memproduksi dan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar bebas karbon, yang dapat digunakan untuk menjalankan pabrik serta pembangkit listrik.
Hidrogen Hubs ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur untuk produksi dan distribusi hidrogen sebagai sumber energi bersih, yang diharapkan dapat menggantikan bahan bakar fosil dalam beberapa sektor industri dan pembangkit listrik.
Baca Juga
Meski demikian, keputusan final mengenai penutupan kantor tersebut masih dalam proses, dan Departemen Energi AS menyatakan bahwa rencana tersebut belum final dan masih terus dipertimbangkan.
Awalnya, OCED dibentuk untuk mengembangkan dan menguji teknologi energi bersih yang inovatif, dengan tujuan mendemonstrasikan potensi mereka untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi ke energi terbarukan.
Proyek-proyek yang dikelola oleh kantor ini memiliki dampak signifikan dalam pengurangan jejak karbon dan peningkatan efisiensi energi.
PHK Massal
Sebelumnya, Departemen Energi AS telah mengidentifikasi 8.500 posisi yang dianggap tidak esensial, termasuk posisi yang mengawasi cadangan senjata nuklir negara.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi pemerintah federal, dengan salah satu upaya yang melibatkan tim yang dipimpin oleh Elon Musk untuk menilai dan memangkas anggaran serta posisi yang dianggap tidak esensial, termasuk di antaranya sektor energi bersih.
Berdasarkan dokumen yang diterima Bloomberg, posisi-posisi “kurang penting” tersebut mencakup sekitar setengah dari 17.500 posisi yang ada di DOE dan bisa menjadi target pemecatan dalam PHK yang akan datang. Daftar tersebut mencakup posisi di seluruh departemen, termasuk Administrasi Keamanan Nuklir Nasional.
"Belum ada keputusan final yang diambil dan beberapa rencana masih dalam pertimbangan," ujar perwakilan DOE dalam sebuah pernyataan.