Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan China Dominasi Pasokan Turbin Angin Sepanjang 2024, Depak Denmark

Perusahaan-perusahaan asal China menempati posisi empat teratas pemasok turbin angin pada 2024 dengan total kapasitas 85,5 GW
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan-perusahaan manufaktur asal China mendominasi pasokan turbin angin global untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sepanjang 2024. Dominasi ini didorong oleh peningkatan signifikan kapasitas turbin daratan (on shore) China yang mencetak rekor.

Berdasarkan data yang dihimpun BloombergNEF, perusahaan China Goldwind menyabet predikat sebagai produsen turbin angin terbesar di dunia pada 2024. Peringkat kedua sampai empat juga diisi oleh perusahaan-perusahaan China seperti Envision, Windey dan Mingyang.

Dominasi perusahaan asal China membuat produsen turbin angin asal Denmark, Vestas, terdepak dari posisi tiga besar untuk pertama kalinya sejak BloombergNEF mulai menerbitkan peringkat ini pada 2013.

Sementara itu, Siemens Gamesa merebut kembali posisi teratas di sektor turbin angin lepas pantai untuk pertama kalinya dalam empat tahun, sementara instalasi di Amerika Serikat turun ke level terendah dalam satu dekade.

Industri pembangkit tenaga angin global mencatatkan pertumbuhan 4% sehingga menyentuh rekor kapasitas 121,6 gigawatt (GW) pada 2024. Pertumbuhan didorong oleh tambahan signifikan turbin angin on shore China yang menyumbang 90% dari total kapasitas terpasang China.

Lima pasar pembangkit tenaga angin terbesar tetap tidak berubah selama dua tahun berturut-turut. China tercatat menambah kapasitas energi angin sebesar 79,5GW untuk turbit darat dan 6,1 GW angin lepas pantai (off shore).

Amerika Serikat tetap berada di posisi kedua secara keseluruhan dengan kapasitas baru sebesar 5,4 GW meski turun ke level terendah dalam satu dekade terakhir. Tiga pasar lainnya yang melengkapi lima besar adalah Brasil (4,2 GW), Jerman (3,9 GW), dan India (3,3 GW).

Goldwind tercatat menambahkan 19,3 GW pada tahun lalu, memperkuat posisinya sebagai produsen turbin angin terbesar di dunia. Kemudian Envision berada di posisi kedua untuk tahun kedua berturut-turut dengan pasokan kapasitas sebesar 14,5 GW.

Perusahaan asal China lainnya, Windey, menempati posisi ketiga dengan tambahan kapasitas 2 GW lebih rendah dari Envision, tetapi unggul tipis 0,3 GW dari Mingyang yang berada di posisi keempat.

Perusahaan Denmark Vestas berada di peringkat kelima dengan tambahan 10,2 GW. Meskipun turun peringkat, Vestas tetap menjadi produsen turbin terbesar di luar China dan menguasai hampir sepertiga pangsa pasar di wilayah tersebut.

“Produsen China tetap sangat bergantung pada pasar domestik meskipun mulai mengambil langkah untuk memperluas penjualan ke luar negeri,” tulis BloombergNEF.

Adapun instalasi turbin angin di dalam negeri China menyumbang 98,6% dari total kapasitas yang ditambahkan oleh produsen Negeri Panda pada tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper