Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Target Bangun Pembangkit Energi Terbarukan 2,4 GW hingga 2035

PLN mengembangkan proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 2,4 gigawatt (GW) secara bertahap hingga 2035.
Teknisi melakukan pengecekan rutin pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Bisnis/Rachman
Teknisi melakukan pengecekan rutin pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengembangkan proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 2,4 gigawatt (GW) secara bertahap hingga 2035.

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, target tersebut bakal direalisasikan dalam dua proyek, yakni Hijaunesia dan Hydronesia.

"PLN Indonesia Power akan mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas hingga 2,4 GW hingga 2035, proyek ini didominasi pembangkit listrik tenaga surya," tutur Edwin melalui keterangan resmi dikutip Selasa (18/2/2025).

Dia memerinci, Hijaunesia Project memiliki total kapasitas 1.055 megawatt (MW) yang terdiri atas 12 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan 1 pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Sementara itu, Hydronesia Project memiliki total kapasitas 1.345 MW, pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini direncanakan akan rampung secara bertahap pada 2035.

"Hijaunesia Project dan Hydronesia Project tidak hanya pengembangan EBT semata, tetapi juga sebagai implementasi Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek environmental, social and governance [ESG]," sambung Edwin.

Dia menambahkan bahwa PLN IP adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar se-Asia Tenggara dengan total kapasitas pembangkit 21,5 GW. Menurutnya, kapasitas pembangkit akan terus bertambah seiring dengan pembanguan pembangkit listrik berbasis EBT.

"Pengembangan EBT merupakan sebuah keharusan sebagai bentuk komitmen kami dalam melaksanakan transisi energi untuk membantu pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060," kata Edwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper