Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berencana meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034. Pasokan energi berkapasitas tenaga surya, hidro, dan panas bumi ditargetkan lebih besar.
Pemerintah saat ini tengah menyelesaikan pembahasan RUPTL bersama PLN, di mana sekitar 70% dari tambahan kapasitas 71 gigawatt (GW) yang direncanakan akan bersumber dari energi terbarukan, kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
"Ini akan meningkatkan bauran energi terbarukan dari sekitar 12% menjadi sekitar 35% pada 2034," ujarnya dalam Mandiri Investment Forum 2025 pada Selasa (11/2/2025), dikutip dari Reuters.
Baca Juga
Dalam rencana terbaru ini, Indonesia menargetkan pembangunan kapasitas tenaga surya sebesar 17 GW, termasuk sistem baterai pendukung. Kemudian terdapat rencana penambahan kapasitas tenaga hidro sebesar 16 GW, serta 5 GW tenaga panas bumi, dan sumber lain seperti tenaga angin dan bioenergi.
Mesk terdapat tambahan kapasitas energi terbarukan, Kartika mengatakan masih terdapat sekitar 5 GW kapasitas baru dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang diharapkan beroperasi hingga 2034.
Rencana terbaru yang akan menggantikan RUPTL 2021-2030 ini sebelumnya menetapkan total tambahan kapasitas energi sebesar 40,6 GW, yang mana sekitar 52% berasal dari energi terbarukan.